MENTERI Kesehatan mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik menghadapi berbagai varian covid-19 baik dari kraken maupun orthrus omikron CH.1.1. Yang perlu diperhatikan oleh masyarakat adalah terkait dengan kesehatan, kekebalan imunitas, dan perilaku hidup bersih dan sehat.
" jadi tidak usah terlalu panik karena adanya varian baru yang penting adalah imunitas kita kuat sehingga tidak ada lonjakan," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di KemenkoPMK, Jakarta Pusat, Selasa (28/2).
Ia melihat bahwa munculnya kasus varian orthurud tidak membuat lonjakan di DKI Jakarta atau daerah lainnya sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Diketahui laporan kasus varian orthus berjumlah 34 kasus.
"Saya liatnya yang terakhir varian kraken, yang orthurs terus terang saya belum lihat tapi yang saya lihat adalah tidak ada kenaikan jumlah kasus baru di Jakarta. jadi virus itu akan bermutasi dan akan sangat banyak bisa sehari 2-3 di dunia," ujarnya.
Sebanyak 34 orang dinyatakan positif terpapar covid-19 varian orthrus omikron CH.1.1. Mayoritas pasien berasal dari DKI Jakarta yakni sebanyak 21 orang dan 13 orang lainnya berasal dari luar Ibu Kota.\
Baca juga: Kemenkes Cek Dugaan Flu Burung di Kalsel
"Sudah ditemukan 34 orang positif varian orthrus omicron CH.1.1 di Jakarta di mana 21 orang domisili di Jakarta dan 13 orang lainnya domisili di luar Jakarta," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama.
Dari 34 orang tersebut terdiri dari satu balita, 28 orang dewasa, dan 5 orang lansia. Dari status vaksinnya dilihat 10 persen belum vaksinasi sama sekali, 15 persen sudah vaksin reguler atau 2 dosis, dan 75 persen sudah 3 dosis. Mayoritas pasien memiliki gejala yang ringan yakni sekitar 75% dan 25% lainnya tanpa gejala. Saat ini semua pasien sudah dinyatakan sembuh dan tidak ada yang meninggal atau dirawat di rumah sakit.
"Terakhir ditemukan positif PCR tanggal 9 Februari dan sudah sembuh. Sementara kasus orthrus pertama di DKI Jakarta positif PCR pada 4 November 2022 dan sudah transmisi lokal, untuk varian kraken XBB.1.5 sendiri pertama kali ditemukan di Jakarta PCR positif 23 Desember 2022. Butuh waktu 8-12 minggu untuk menjadi dominan tapi kita lihat saat ini kondisi aman," jelasnya.
Ngabila menegaskan kondisi covid-19 di Jakarta sangat terkendali, walaupun ada kenaikan kasus, namu tidak disertai kenaikan kematian dan perawatan rumah sakit yang signifikan.
"Perlu tetap dipantau 2 minggu ke depan, kemungkinan besar kita sudah melalui puncak gelombang Kraken (XBB.1.5) pada 13-19 Februari 2023 kemarin. Karena kadar imunitas yang tinggi dan cukup merata yang memungkinkan kraken atau varian omicron lainnya tidak berkembang dominan di Indonesia," pungkasnya. (OL-4)