08 February 2023, 12:25 WIB

Tiongkok Tolak Panggilan Pentagon setelah Jatuhnya Balon Udara


Ferdian Ananda Majni | Internasional

Ist
 Ist
Ilustrasi: Pentagon

Juru Bicara Departemen Pertahanan AS mengatakan Tiongkok menolak permintaan panggilan telepon yang aman antara kepala Pentagon Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan Nasional Tiongkok Wei Fenghe pada hari dimana sebuah pesawat tempur AS menembak jatuh sebuah balon udara yang dicurigai milik Tiongkok.

"Pada hari Sabtu, 4 Februari, segera setelah mengambil tindakan untuk menjatuhkan balon udara RRT, Departemen Pertahanan AS mengajukan permintaan untuk melakukan panggilan telepon yang aman antara Menteri Austin dan Menteri Pertahanan Nasional RRT Wei Fenghe," kata Brigadir Jenderal Pat Ryder dalam sebuah pernyataan..

"Sayangnya, RRT telah menolak permintaan kami. Komitmen kami untuk membuka jalur komunikasi akan terus berlanjut," tambah Ryder.

Tiongkok mengatakan bahwa balon udara tersebut adalah pesawat pengamat cuaca yang tidak memiliki tujuan militer. Namun Washington menggambarkannya sebagai kendaraan mata-mata ketinggian yang canggih.

Setelah melintasi bagian tengah Amerika Serikat secara perlahan, dilaporkan melewati beberapa lokasi militer rahasia, balon tersebut menuju ke pantai timur, di mana sebuah pesawat tempur menembak jatuh balon tersebut pada hari Sabtu.

Austin dan Wei bertemu di Kamboja pada bulan November lalu ketika Washington dan Beijing berusaha untuk menurunkan suhu setelah kunjungan ketua DPR Nancy Pelosi yang membuat Tiongkok marah.

Namun, insiden balon udara tersebut telah meningkatkan ketegangan dan membuat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membatalkan kunjungan yang jarang terjadi ke Beijing. (AFP/OL-12)

BERITA TERKAIT