07 February 2023, 22:45 WIB

Kemenag Optimalisasi Transformasi Digital Zakat dan Wakaf


mediaindonesia.com | Humaniora

dok.kemenag
 dok.kemenag
Optimalisasi penyaluran zakat ke masyarakat dan transformasi digital Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Kementerian Agama.

UNTUK mengakselerasi optimalisasi penyaluran zakat ke masyarakat dan transformasi digital khususnya pada hal administrasi wakaf tanah, pemerintah melakukan berbagai penguatan regulasi, status kelembagaan hingga advokasi terkait dana sosial keagamaan zakat, infak, sedekah, dana sosial keagamaan lainnya serta wakaf.

Penguatan ini dilakukan oleh Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Kementerian Agama di Hotel Vasa Surabaya, yang di ikuti oleh 38 perwakilan penyelenggara zakat dan wakaf kabupaten dan kota madya se-Jawa Timur.

Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama, Tarmizi Tohor, mengatakan bahwa Provinsi Jawa Timur memiliki kelembagaan zakat yang cukup banyak, jika dibandingkan dengan daerah lainnya.

Tarmizi Tohor menyebut ada 1 BAZNAS Provinsi, 38 BAZNAS kabupaten/kota, 5 LAZ Skala Nasional, 9 LAZ Skala Provinsi dan 7 LAZ Kab/kota, yang seyogianya terkolaborasi dan terkoordinasi dengan baik, agar penyaluran zakat dapat optimal, tepat sasaran dan berdaya guna bagi masyarakat.

"Banyaknya lembaga zakat di Jawa Timur ini, tentunya selaras dengan besarnya dana zakat yang terkumpul dari masyarakat. Saya melihat ini bisa di tingkatkan lagi,” kata Tarmizi Tohor kepada wartawan, Selasa, (7/2/2023).

Putera asli Kabupaten Meranti ini menuturkan besaran penerimaan zakat di Provinsi Jawa Timur pada Tahun 2022 sebesar Rp210,3 Milyar dengan rincian Rp96,7 Milyar dari zakat mal, Rp 14,4 Milyar dari zakat fotrah, Rp84,6 Milyar dari infak-sedekah dan Rp14,5 Milyar dari dana sisial keagamaan lainnya.

Tarmizi menilai dengan jumlah penduduk muslim Jawa Timur sebanyak 39,85 juta jiwa, penerimaan zakat dapat lebih ditingkatkan lagi melalui pemanfaatan teknologi digitalisasi.

Salah satunya dengan pengumpulan zakat online melalui transfer ke rekening bank, atau menggunakan aplikasi di beberapa platform digital yang sering digunakan masyarakat.

Transformasi digital yang di inisiasi oleh Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama, salah satunya pendaftaran tanah wakaf melalui aplikasi sudah dapat dinikmati di 36 lokasi kabupaten/kota di Jawa Timur.

“Selain berpotensi sebagai lumbung zakat dan wakaf, pertumbuhan wakif dan tanah wakaf di Jawa Timur meningkat 8% setiap tahunnya,” ungkap Tarmizi Tohor.

Hal ini dapat dari data 2019 yang tercatat hanya 58.839 lokasi, dan terus bertambah tiap tahunnya sehingga pada tahun 2023 psudah mencapai 78.825.

Tarmizi menyebut capaian ini atas kerja keras luar biasa seluruh insan zakat dan wakaf di Jawa Timur, yang berhasil melaksanakan program unggulan sertifikasi tanah wakaf di 6.183 titik lokasi wakaf.

Program Kampung Zakat telah dijalankan sejak tahun 2018 dengan melibatkan BAZNAS RI, 27 BAZNAS Provinsi-Kab/kota & 25 LAZ, serta sudah menyasar lebih 20 di 19 provinsi ,dan sudah membantu 3.850 mustahik yang diberdayakan.

Roadmap 1 kabupaten 1 kampung zakat menjadi sangat realistis dalam mewujudkan kesadaran kita bersama dalam membangun ekosistem zakat yang mensejahterakan umat. Sehingga diharapkan terbentuk  minimal 514 Kampung zakat seluruh Indonesia.

"Insya Allah, Program Kampung Zakat akan mengakselerasi pertumbuhan, ketahanan dan kemajuan ekonomi umat dan daerah di pelosok tanah air,” pungkas Tarmizi Tohor. (Ant/OL-13)

Baca Juga: IDEAS Sebut 108 Lembaga Zakat Bukan Tak Berizin Tapi Tak Diberi ...

BERITA TERKAIT