05 February 2023, 23:05 WIB

BKSDA Teliti Perilaku Harimau Sumatra Serang Warga di Aceh Selatan


Amiruddin Abdullah | Nusantara

ANTARA/Istafan Najmi
 ANTARA/Istafan Najmi
Seekor harimau sumatra yang menyerang warga di Desa Koto Indarung, Kluet Tengah, Aceh Selatan, ditangkap, Sabtu (4/2).

TIM medis Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh meneliti perilaku harimau sumatra (panthera tigris sumatrae) yang masuk kandang perangkap karena menyerang sejumlah warga di kawasan hutan Gunung Simpali, Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan.
 
"Kami perlu meneliti perilaku harimau tersebut dengan memeriksa darah apakah terjangkit canine distemper virus atau CDV atau tidak," kata Rosa Rika Wahyuni, tim medis BKSDA Aceh di Aceh Selatan, Minggu (5/2).
 
Menurut dokter hewan BKSDA Aceh itu, penelitian CDV tersebut dilakukan setelah harimau tidak takut lagi kepada manusia. Padahal, satwa dilindungi tersebut menjauh jika mengetahui ada manusia di sekitar.
 
Rosa mengatakan sampel darah harimau tersebut akan dikirim ke Laboratorium PSSP Bogor untuk pemeriksaan CDV. Pemeriksaan sampel darah harimau tersebut membutuhkan waktu seminggu.
 
"Kondisi harimau tersebut dalam keadaan baik. Saat masuk perangkap, ada empat luka parah dialami harimau tersebut. Luka tersebut sudah
ditangani," kata Rosa.


Baca juga: Kirab Barongsai dan Liong Meriahkan Cap Go Meh di Denpasar

 
Selain Rosa, sejumlah dokter hewan BKSDA Aceh yang menangani luka harimau tersebut yakni Anhar Lubis, Zulius Zulkifli, dan Mahmudi.
 
Sebelumnya, harimau sumatra berjenis kelamin betina dan usia  diperkirakan tiga hingga empat tahun itu masuk kandang perangkap yang dipasang di kawasan hutan Gunung Simpali, Desa Koto, Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, Sabtu (4/2).
 
Setelah masuk perangkap, satwa dilindungi tersebut dievakuasi dari hutan melalui sungai dan dibawa ke Kantor Taman Nasional Gunung Leuser di Tapaktuan, ibu kota Kabupaten Aceh Selatan.
 
Kandang perangkap dipasang setelah sejumlah warga diserang harimau tersebut. Dari sejumlah warga yang diserang, tiga di antaranya luka parah dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yuliddin Away di Tapaktuan, ibu kota Kabupaten Aceh Selatan.
 
Serangan satwa dilindungi itu terjadi dua kali, pertama pada Sabtu (28/1) dengan korban tim patroli kehutanan bernama Rusdianto. Serangan kedua terjadi pada Rabu (1/2) dengan korban ayah dan anak, Amrizal, 65, dan Hafifi Yunanda, 29. (Ant/OL-16)
 

 

BERITA TERKAIT