01 February 2023, 21:55 WIB

Salurkan 172.000 Ton Beras, Bulog Klaim Berhasil Redam Kenaikan Harga


Refa Walukow | Ekonomi

Antara
 Antara
Pedagang menunggu calon pembeli di Pasar Tradisional Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (30/1).

BADAN Urusan Logistik (Bulog) sudah menggelontorkan 172.000 ton beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sejak awal Januari hingga 30 Januari . Bulog mengklaim penyaluran beras tersebut berhasil meredam lonjakan harga.

Berdasarkan data dari laman resmi Bulog, beras program SPHP sudah menyasar ke berbagai daerah di Indonesia seperti Provinsi Sulawesi Selatan, Bengkulu, Sulawesi Tengah, Papua, Papua Barat, Kepulauan Riau, Jawa Barat, DKI Jakarta, Maluku Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, Riau, Yogyakarta, dan Jambi.

"Tentunya program SPHP yang dilakukan Bulog ini cukup meredam lonjakan harga yang terjadi akibat ketersediaan barang di pasaran yang tidak banyak karena belum masuk masa panen raya,” ujar Awaludin Iqbal, Sekretaris perusahaan Bulog ketika ditanya efektivitas dari subsidi beras SPHP ini, Rabu (01/02).

Awaludin menyatakan masyarakat tidak perlu khawatir karena Bulog masih memiliki 602.000 ton Beras SPHP di gudang mereka untuk berjaga-jaga.

Dirinya juga memastikan beras SPHP akan jatuh ke tangan konsumen maksimal sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) di angka Rp9.450 per kilogram.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS Nasional), harga beras kualitas medium I berada di angka Rp11.950 per kilogram, diikuti dengan beras medium II di angka Rp11.650 per kilogram. Kedua harga ini stagnan sejak 24 Januari 2023 lalu.

Selain itu dari data PIBC Foodstation, terpantau harga beras masih terus naik. Beras medium berada di angka tertinggi Rp11.175 per kilogram pada 30 Januari, meningkat Rp0,25 dari hari sebelumnya di harga Rp11.150.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi turut mengharapkan program beras SPHP dapat dinikmati oleh masyarakat. Ia berharap program ini juga menyasar kepada toko ritel yang menjadi konsumen utama.

Selain itu, Arief mendorong penjualan beras SPHP sudah sesuai dengan standar Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional No. 01/KS.02.02/K/1/2023 tentang Petunjuk Pelaksanaan SPHP.

Dalam juklak tersebut dikatakan bahwa Bulog dapat menyasar langsung ke tingkat eceran atau distributor mitra ketika melaksanakan program SPHP dengan tujuan keterjangkauan suplai kepada konsumen. (E-3)

 

BERITA TERKAIT