01 February 2023, 20:13 WIB

AS kembali Setujui Bantuan untuk Ukraina Senilai Rp30 Triliun


Cahya Mulyana | Internasional

AFP/Sergey Bobok.
 AFP/Sergey Bobok.
Berbagai jenis selongsong amunisi saat penduduk setempat mengumpulkan sisa-sisa amunisi di desa Tsirkuny, Kharkiv, 31 Januari 2023.

AMERIKA Serikat (AS) menyiapkan bantuan militer senilai lebih dari sekitar Rp29,9 triliun untuk Ukraina. Itu meliputi bantuan persenjataan termasuk roket jarak jauh serta amunisi dan senjata lain.

"Bantuan tersebut diharapkan akan diumumkan secepatnya minggu ini," kata para pejabat AS pada Rabu (1/2). Bantuan itu juga diharapkan mencakup peralatan pendukung untuk sistem pertahanan udara jenis Patriot, amunisi berpemandu presisi dan senjata anti-tank Javelin. 

Salah satu pejabat mengatakan sebagian dari paket itu, yang diperkirakan bernilai sekitar Rp25,8 triliun. Anggaran, akan berasal dari dana yang dikenal sebagai Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina (USAI), yang memungkinkan pemerintahan Presiden Joe Biden mendapatkan senjata dari industri, bukan dari stok senjata AS.

Dana USAI akan digunakan untuk pembelian senjata baru, Ground Launched Small Diameter Bomb (GLSDB), yang memiliki jangkauan 150 km (94 mil). AS telah menolak permintaan Ukraina untuk rudal ATACMS dengan jangkauan 300 km (185 mil).

Kisaran yang lebih jauh dari bom luncur GLSDB dapat memungkinkan Ukraina mencapai target yang berada di luar jangkauan dan membantunya terus menekan serangan baliknya dengan mengganggu Rusia. GLSDB dipandu GPS, dapat mengalahkan beberapa gangguan elektronik, dapat digunakan dalam segala kondisi cuaca, dan dapat digunakan melawan kendaraan lapis baja, menurut SAAB, perusahaan yang berbasis di Swedia yang memproduksi senjata tersebut dengan Boeing.

Bom GBU-39, yang akan berfungsi sebagai hulu ledak GLSDB, memiliki sayap lipat kecil yang memungkinkannya meluncur lebih dari 100 km jika dijatuhkan dari pesawat dan mengenai sasaran berdiameter sekecil 1 meter. Dana USAI juga akan digunakan untuk membayar lebih banyak komponen pertahanan udara HAWK, sistem counter-drone, counter artileri dan radar pengawasan udara, peralatan komunikasi, drone PUMA, dan suku cadang untuk sistem utama seperti Patriots dan Bradleys.

Ada juga sejumlah besar peralatan medis, cukup untuk melengkapi tiga rumah sakit lapangan yang disumbangkan oleh sekutu lain, tambah pejabat itu. Namun Gedung Putih menolak berkomentar soal rencana tambahan bantuan tersebut.

Isi dan ukuran paket bantuan dapat berubah hingga ditandatangani oleh Presiden. Selain dana USAI, bantuan senilai lebih dari Rp5,9 triliun diharapkan berasal dari dana Otoritas Penarikan Presiden, yang memungkinkan presiden untuk mengambil dari saham AS saat ini dalam keadaan darurat.

Bantuan itu diharapkan mencakup kendaraan pelindung penyergapan yang tahan ranjau (MRAP), sistem roket peluncuran ganda yang dipandu (GMLRS), dan amunisi. AS telah mengirimkan bantuan keamanan senilai sekitar Rp404 triliun ke Ukraina sejak invasi Rusia pada 24 Februari tahun lalu. (Aljazeera/OL-14)

BERITA TERKAIT