MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, inflasi di 2023 terlihat cenderung melandai, disertai menguatnya pemulihan yang akan terjadi setidaknya pada semester II 2033. Ini sebagai hasil atas respons kebijakan pengetatan moneter dan kenaikan suku bunga yang mulai terbatas.
“Ini memberikan harapan setidaknya pada paruh kedua, kita akan melihat kombinasi yang jauh lebih positif pada penurunan inflasi dan penguatan pemulihan,” kata Sri Mulyani pada paparan Mandiri Investment Forum 2023, Jakarta, Rabu, (1/2).
Rilis data pertumbuhan ekonomi tahun 2022 di beberapa negara menunjukkan realisasi yang lebih baik dari perkiraan sebelumnya, meski bertumbuh perlahan. Pertumbuhan tersebut memperlihatkan bahwa pelemahan ekonomi global masih berlangsung.
Baca juga: Presiden: Realisasi Investasi Lampaui Target
“Mungkin tidak sedalam dan tidak separah sebelumnya, tetapi perlambatan itu ada dan akan berlanjut di kuartal pertama 2023 atau mungkin lebih lama hingga paruh pertama tahun ini,” kata Menkeu.
Situasi yang paling sulit bagi para pembuat kebijakan yaitu ketika harus memilih antara menstabilkan harga, termasuk nilai tukar, atau mempertahankan pertumbuhan. Namun saat ini situasi tersebut sedikit mereda. (OL-4)