31 January 2023, 08:00 WIB

MicroMentor Indonesia Ubah Paradigma Saya dalam Bangun Usaha Kuliner


mediaindonesia.com | Ekonomi

Ist
 Ist
AgusRiyono , wirausaha ata mentee dari MicroMentor Indonesia.

AYAM Bakar & Geprek Ruang Rindu. Itulah nama usaha milik Agus Riyono, warga Kecamatan Ampel Gading, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Sebelum merintis usaha kuliner, Agus full bekerja sebagai pengemudi ojek online. Pandemi Covid-19 nyaris membuatnya menganggur.

Agus tak berpangku tangan. Ia mencari alternatif agar dapur tetap ngebul. Ia juga prihatin karena banyak temannya bernasib sama. Agus berpikir keras agar mereka tidak kehilangan mata pencarian.

“Saat itu saya mikir, selain menjadi pengantar makanan berbasis aplikasi, saya juga mau buka warung,” katanya, pada Jumat (13/1/2023).

Agus memutuskan berjualan ayam bakar dan ayam geprek. Ia juga menjual usaha roti bakar yang diberi nama "Ropikar Mami Uli".

Ia hanya bermodalkan nekat dan uang Rp300 ribu karena sama sekali tidak punya keterampilan memasak, apalagi manajemen usaha.

Ia belajar memasak secara otodidak melalui YouTube. Sebagai wujud keseriusannya, ia memberi nama usahanya Ayam Bakar & Geprek Ruang Rindu yang bukan sekadar nama, melainkan “penebus” waktunya yang banyak terenggut dari keluarga.

Ruang Rindu punya tiga menu andalan: ayam bakar sambal geprek (basage), ayam bakar sambal santan (basasa), dan ayam bakar sambal Pekalongan (basalong).

Baca juga: Bagus Maulana Iskandar, Kontraktor Milenial Beromzet Fantastis

“Kalau ayam bakar saja sangat umum, tetapi kalau basage, basasa, atau basalong, itu cuma ada di Ayam Bakar & Geprek Ruang Rindu,” kata Agus.

Agus sempat mengalami kendala dalam hal promosi dan pemasaran. Ia buta teknologi informasi. Alih-alih memanfaatkannya untuk membangun usaha. Namun, harapannya mulai tumbuh setelah mengikuti program MicroMentor Indonesia (MMI) pada 2022.

Platform mentoring Mercy Corps, MicroMentor, telah diadaptasi dan dilokalkan untuk melayani pengguna Bahasa Indonesia melalui Mercy Corps Indonesia (MCI).

Platform ini didukung Mastercard Center for Inclusive Growth dan Bank Commonwealth dan dilengkapi berbagai fitur seperti mentoring bisnis secara online, pelatihan digital, dan toolkit keamanan siber untuk wirausaha dan profesional.

Melalui platform inilah para wirausahawan dan relawan mentor bisnis bisa saling bertemu dan berkolaborasi.

Sosialisasi platform MicroMentor dan fitur-fitur yang dapat  dimanfaatkan.
 
Program ini diluncurkan pada 2019 dan sudah menjangkau 187.648 wirausaha dan 27.645 profesional bisnis (mentor) di Indonesia.

Agus sendiri telah mengikuti program selama dua periode berturut-turut dalam satu tahun.

“Saya harus punya ilmu, terutama di bagian marketingnya yang saya sangat awam. Mengoperasikan WhatsApp bisnis saja saya belum tahu, apalagi market apps,” ujarnya.

Selain fitur mentoring bisnis, MMI memiliki fitur pelatihan online secara gratis dan bersertifikat.

Terdapat beragam topik materi yang tersedia, beberapa di antaranya adalah pemasaran digital, cerdas keuangan, hingga keamanan siber.

Materi-materi di MMI menurutnya sangat aplikatif. Bisa dipraktikkan step by step. Wawasannya tentang pengembangan usaha pun semakin terbuka.

“Sampai sekarang pun saya masih belajar, tetapi setidaknya saya mulai memanfaatkan Instagram, Facebook, mulai bikin akun TikTok dan memanfaatkan Google Maps juga,” kata Agus.

Agus mempersiapkan hidangan Ayam Bakar dan Geprek Ruang Rindu

Agus mulai merasakan perubahan. Yang paling penting paradigma tentang cara membesarkan usaha. Jumlah pelanggan yang memesan via online meningkat sebanyak 138% dari biasanya.

Tidak hanya itu, Agus juga melebarkan sayapnya dengan memperoleh pelanggan dalam skala yang lebih besar dari beberapa instansi dan pabrik. Semua ini adalah keniscayaan dari bantuan pendampingan oleh mentor dari MMI, doa, dan kerja kerasnya.[ (RO/OL-09)

BERITA TERKAIT