KAPOLDA Daerah Istimewa Yogyakarta Irjen Suwondo Nainggolan menyampaikan, pihaknya melakukan penyelidikan atas penyerangan bus yang ditumpangi oleh para pemain Arema Malang. Peristiwa itu terjadi usai pertandingan antara PSS Sleman dan Arema Malang di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (26/1).
Ia menyampaikan, pengawalan terhadap bus tersebut sudah lengkap. Bus pun dibawa dengan cepat untuk meninggalkan area stadion. Namun, sekelompok orang melakukan tindakan penyerangan terhadap bus tersebut.
"Tim sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap peristiwa ini sebenarnya seperti apa," papar Kapolda di Yogyakarta, Jumat (27/1).
Suwondo menambahkan, rekaman dari sejumlah kamera pengawas (CCTV) di sekitar kejadian sedang dikumpulkan. "(Kami mencari) titik paling tepat, di mana (penyerangan terjadi)," lanjut dia.
Pihaknya belum bisa mengungkapkan banyak hal karena masih menyelidiki berdasarkan petunjuk dan bukti-bukti agar tidak membuat resah masyarakat.
Baca juga: Persis Solo Waspadai Kebangkitan Persita Tangerang
Di sisi lain, pihaknya telah mengevaluasi cara dan rute pengamanan bagi tim-tim yang bertanding di Liga 1, baik ada maupun tanpa penonton. Dalam beberapa pertandingan, pengamanan berjalan baik-baik saja.
Pihaknya sudah memakai rute yang menurut analisis intelijen data aman. Pengawalan depan belakang, termasuk lalu lintas, juga sudah dinetralisir agar bus yang membawa rombongan pemain dan ofisial Arema tidak sempat berhenti, yaitu dengan voorijder dan pengamanan luar lalu lintas.
"Ini ada satu insiden. Nah kita evaluasi sistem pengamanan kita, baik rute dan juga kendaraan yang mungkin digunakan. Itu perbaikan," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, bus yang ditumpangi pemain Arema FC mengalami kaca pecah setelah berakhirnya laga lanjutan Liga 1. Peristiwa ini viral di media sosial setelah beredar video yang menampilkan kondisi di dalam bus.
Beberapa pemain dan ofisial Arema FC juga terlihat berdiri di sisi tengah kendaraan seolah mengantisipasi lemparan batu dan benda susulan yang masuk lewat bagian kaca yang berlubang.
Adapun korban luka akibat penyerangan tersebut, menurut polisi, berjumlah satu orang. Luka dialami pada bagian wajah dan bibir. (OL-16)