26 January 2023, 16:42 WIB

Ini Cerita 50 Tahun Hubungan Manis Indonesia-Korsel


Cahya Mulyana | Internasional

AFP
 AFP
Presiden RI Joko Widodo saat bertemu dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol.

SEJUMLAH kesamaan dinilai memperkuat hubungan Indonesia dan Korea Selatan (Korsel), yang tahun ini menginjak usia 50 tahun. Penghormatan Hak Asasi Manusia (HAM) menjadi perekat kedua negara dalam merajut kerja sama.

"Pertama, Indonesia dan Korsel memiliki kesamaan nilai, seperti demokrasi, penghormatan terhadap HAM dan ekonomi terbuka," ungkap Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu RI Abdul Kadir Jailani, Kamis (26/1).

Selain itu, kedua negara juga menyadari pentingnya perdamaian dan stabilitas di kawasan. Seperti ditunjukkan dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific dan ROK’s Strategy for a Free, Peaceful and Prosperous Indo-Pacific Region.

“Kita perlu menonjolkan kesamaan ini untuk mempererat kerja sama kita,” imbuhnya.

Baca juga: Tren Produk Makanan dan Minuman Korea Rambah Pasar Indonesia

Lalu kedua, pihaknya memuji kontribusi nyata dari semua pemangku kepentingan kedua negara, mulai dari pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat sipil, hingga pekerja migran, dalam memajukan hubungan bilateral Indonesia-Korsel.

“Tanpa kontribusi mereka, kerja sama yang berkelanjutan antara Indonesia dan Korsel tidak mungkin untuk diwujudkan,” pungkas Kadis.

Dirinya menegaskan bahwa Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea (IK-CEPA) yang mulai berlaku pada 1 Januari 2023, harus dimanfaatkan untuk keuntungan kedua negara. Sejumlah manfaat, yakni semakin membuka akses ekspor barang Indonesia ke Korsel melalui penghapusan tarif bea masuk.

Kemudian, membuka perdagangan jasa Indonesia ke Korsel dan mendorong masuknya investasi Korsel ke Indonesia. Berikut, membuka peluang kerja sama ekonomi dan pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

Baca juga: Iriana Ajak Ibu Negara Korsel Minum Teh

“Jadi, 50 tahun persahabatan kita adalah momentum untuk memperkuat kerja sama bilateral. Keberpihakan kita di semua sektor untuk kepentingan kedua bangsa,” jelas dia.

Dalam video sambutannya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan bahwa Indonesia dan Korsel lebih dari sekadar teman dekat dan sudah menjadi mitra strategis khusus.

Pada tahun ini, merupakan tonggak sejarah baru dalam hubungan kedua negara, yang diwarnai pemberlakuan IK-CEPA dan pembangunan IKN Nusantara dengan total investasi US$ 6,37 miliar (sekitar Rp94,62 triliun) dari Korsel, yang dapat membuka 58 ribu lapangan kerja.

“Ini adalah momentum untuk menguatkan kerja sama Indonesia-Korsel. Serta, kerja sama yang sudah kita lakukan baik di tingkat kawasan maupun dunia,” terang Retno.(OL-11)
 


BERITA TERKAIT