25 January 2023, 19:46 WIB

Cegah Babi Lokal Tertular ASF, Nagekeo Tolak Bantuan Babi dari Kementan


Gabriel Langga | Nusantara

MI/Gabriel Langga
 MI/Gabriel Langga
Bantuan babi dari Kementan mati terjangkit virus babi di 3 wilayah NTT, hal ini mengakibatkan Pemkab Nagekeo menolak bantuan babi tersebut

PEMERINTAH Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menolak bantuan ternak babi dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian. Alasannya, untuk mencegah masuknya virus African Swine Fever (ASF) atau virus babi.

"Saat ini ada ratusan babi yang mati mendadak di NTT. Pada saat zoometing dengan Kementan pada pekan lalu, saya sudah sampaikan bahwa kami menolak bantuan babi dari Kementan untuk mencegah masuknya ASF ke Nagekeo," ujar Kepala Dinas Peternakan Nagekeo Klementina Dawo, saat dihubungi, Rabu (25/1/2023).

Sebelumnya, Kabupaten Nagekeo akan mendapatkan bantuan 25 ekor babi yang disalurkan melalui Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Denpasar. Selanjutnya kata dia, rencananya bantuan tersebut akan disalurkan kepada kelompok orang muda yang ada  di Kelurahan Danga, Kecamatan Aesesa.

"Bantuan babi dari Kementan itu kami tolak . Kami  menolak bantuan tersebut karena ternak babi bantuan itu disebut terkonfirmasi positif di Kupang," ujar dia.

Klementina Dawo menegaskan kembali, pihaknya memutuskan tidak menerima bantuan ternak babi tersebut karena beberapa kabupaten di NTT sudah terpapar virus ASF. "Kita tolak dikarenakan untuk menyelamatkan ribuan ternak babi lokal kita di Kabupaten Nagekeo," katanya.

Dia tambahkan lagi bahwa Pemerintah Kabupaten Nagekeo saat ini sudah memperketat pengawasan keluar masuk ternak, termasuk makanan hasil olahan dari babi di Kabupaten Nagekeo. "Kita sekarang melakukan pengetatan. Selain itu kita juga sudah keluarkan pengumuman dan imbaun kepada masyarakat agar tetap waspadai virus babi ini," pungkas dia. (OL-13)

 

BERITA TERKAIT