20 January 2023, 18:25 WIB

Kehadiran IKN Nusantara Tingkatkan Taraf Pendidikan Warga Kalimantan Timur


Media Indonesia | Nusantara

DOK/Forum Milenial Nusantara
 DOK/Forum Milenial Nusantara
Narasumber dan peserta seminar “IKN Nusantara akan meningkatkan taraf pendidikan di Kalimantan Timur"

PEMBANGUNAN Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kalimantan Timur, terutama dalam segi pendidikan. Pasalnya, baik atau tidaknya kualitas SDM sangat dipengaruhi oleh pendidikan yang diterima para pelajar dan mahasiswa.

Kesimpulan itulah yang terungkap dalam seminar bertema “IKN Nusantara akan meningkatkan taraf pendidikan di Kalimantan Timur" yang digelar oleh Forum Milenial Nusantara, di kampus Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (20/1).

Adapun yang hadir menjadi narasumber pada kegiatan tersebut ialah Anggota DPRD Kaltim Rusman Yaqub, Akademisi Untag 45 Samarinda, Elvyani NH G, Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim Siti aminah dan pembicara kunci Wakil Rektor III Untag 45 Samarinda Legowo K.

Husain Firdaus, Ketua Forum Milenial Nusantara (FMN) dalam seminar tersebut menyambut baik tema yang diangkat, yang berfokus pada peningkatan taraf pendidikan SDM lokal menyambut IKN Nusantara di Klatim.

"Baik tidaknya kualitas SDM sangat dipengaruhi tingkat pendidikan. Kami berharap siswa dan mahasiswa terus menjaga semangat dan kualitas belajar, dan meningkatkannya, sehingga siap menyambut pemindahan IKN ke Kaltim," tambahnya.


Siapkan pemuda


Pada kesempatan itu, Wakil Rektor 3 Untag 45 Samarinda, Legowo memastikan seminar ini sangat penting bagi pemerintah provinsi karena memberi masukan bagi persiapan menyambut IKN Nusantara. "Kehadiran IKN Nusantara terus menjadi buah bibir warga Indonesia, di luar Kaltim."

Dia menambahkan, ke depan, pemain dalam IKN ini ialah generasi muda yang saat ini duduk sebagai pelajar dan mahasiswa. Untuk itu, kualitas pendidikan yang baik sangat diperlukan untuk menyiapkan SDM yang bermutu.

"Kondisi yang ada saat ini, di Kaltim bukan kekurangan lapangan kerja melainkan kekurangan tenaga kerja. Untuk itu, perlu disiapkan para pemuda yang berkualitas dan berpendidikan tinggi agar nanti mendapat  kesempatan kerja terbaik di provinsi ini," tandasnya.

Sementara itu akademisi Untag 45 Samarinda, Elvyani NH Gaffar memotivasi para pelajar di Kaltim untuk menyiapkan diri sebaik mungkin. "Nantinya, mereklah yang akan bersaing dengan warga dari luar daerah."

Untuk itu, rasa optimistis harus terus dipupuk. "Mulai dari sekarang, pendidikan harus dioptimalkan, baik formal maupun non formal. Kita manfaatkan otak kanan dan otak kiri dengan baik."


Dia menegaskan dari segi pendidikan, pembangunan karakter generasi muda menjadi yang paling penting untuk menjamin kualitas masa depan bangsa. Namun pembentukan moralitas membutuhkan proses yang panjang dan melalui berbagai tahapan di setiap perkembangan kehidupan manusia.

Untuk itu, tegasnya, guna membentuk moralitas harus ada 4 hal yang harus diimplementasikan, yakni spiritual, emosional, intelektual, serta keseimbangan antara otak kanan dan otak kiri.


Upaya Dinas Pendidikan


Pada kesempatan yang sama, Siti Aminah dari Dinas Pendidikan Kaltim, menyatakan Kehadiran IKN membangunkan semua pemangku kepentingan di provinsi ini akan pentingnya pendidikan. "Kita sepakat pendidikan harus diperhatikan dengan baik untuk dapat meningkatkan kualitas SDM masyarakat dalam menyambut IKN."

Oleh karena itu, lanjutnya, pendidikan yang diberikan kepada para pelajar maupun mahasiswa harus mengandung nilai-nilai yang komprehensif. Mulai dari sisi spiritual hingga intelektual, karena sesuai dengan misi Gubernur Kaltim yang memprioritaskan pembangunan SDM yang berakhlak mulia dan berdaya saing.

"Terutama bagi perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas. Semangat gubernur sejalan dengan tema seminar pada hari ini," paparnya.

Siti memaparkan perkembangan pendidikan di Kalimantan Timur mengalami kemajuan yang signifikan dibandingkan 10 tahun yang lalu. Pemprov Kaltim terus berupaya mewujudkan pendidikan yang mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran. "Dengan kata lain, pemprov ingin mewujudkan penetrasi digital di lingkungan dunia pendidikan."

Untuk itu, dalam menjawab tantangan digitalisasi dan IKN, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mendorong sekolah untuk terus berkembang. Programny ialah Sistem boarding school, vokasi, dan beasiswa Kaltim Tuntas.

"Selain itu juga pemenuhan sarana dan prasarana, digitalisasi pendidikan, dan motivasi berprestasi atau penguatan karakter. Kami juga menerapkan program Merdeka Beajar melalui kurikulum dual track dan penelusuran bakat minat siswa. Dinas pendidikan juga menjembatani dengan menggelar pelatihan dan kursus," tandas Siti.

Dia menerangkan, pemberian fasilitas boarding school diberikan kepada para pelajar yang memiliki kendala dalam mengakses lokasi lembaga pendidikan. PPemprov Kaltim mengambil peran dalam penyediaan fasilitas akomodasi bagi para pelajar atau mahasiswa agar mempermudah keterjangkauan pendidikan.

Untuk program Kaltim Tuntas direncanakan pada 2023 akan dialokasikan anggaran sebesar Rp400 miliar, dengan tujuan agar dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk mendukung program pendidikan mulai dari tingkat SMA/SMK, hingga mahasiswa.

"Dinamika minat pendidikan yang berkembang hari ini, terdapat beberapa wilayah yang kekurangan minta dalam PPDB karena lebih memilih mendaftar ke Pondok Pesantren daripada SMA/SMK Negeri. Hal tersebut sempat terjadi di Kabupaten Paser akibat adanya branding dari pesantren bahwa lulusannya banyak yang melanjutkan karir di kepolisian dan pegawai negeri," lanjut Siti.

Pemprov Kaltim mencoba merespon hal tersebut dengan menggulirkan program perlombaan kegiatan peribadatan untuk menarik minat masyarakat bahwa sekolah negeri juga tetap memperhatikan aspek keagamaan.

Di sisi lain, Kaltim yang memiliki keanekaragaman suku dan budaya merupakan tantangan untuk dapat memiliki keterampilan sosial, agar nantinya tidak kehilangan ciri khas budaya dan sosial asli. Untuk itu diperlukan penguatan karakter sosial-kultural masyarakat.


Ketimpangan


Soal kualitas SDM juga membuat anggoa DPRD Rusman Yaqub memiliki keyakinan bahwa tanpa kehadiran IKN, SDM di Kaltim sudah seharusnya terus ditingkatkan.

"Harus diakui, saat ini masih teradapat ketimpangan kualitas SDM di Jawa dengan di Kaltim. Ini adalah era bahwa ruang dan waktu tidak dapat dipisahkan. Batasan dan sekat antar-negara hingga saat ini sudah tidak dirasakan lagi dengan adanya globalisasi ditandai dengan eksistensi internet," paparnya.

Oleh karena itu, SDM yang dibutuhkan untuk menyambut perkembangan dunia yaitu yang mengarah kepada kemajuan teknologi, namun juga memiliki dedikasi untuk bangsa Indonesia. "Dunia pendidikan hari ini sudah mulai banyak dicemari oleh hal-hal yang kontraproduktif seperti masalah komersialisasi dunia pendidikan," tandasnya.

Kehadiran IKN, lanjut Rusman, semestinya menjadi stimulus bagi masyarakat Kaltim, karena nantinya akan menjadi masyarakat kelas internasional dengan hadirnya IKN di Kaltim.

"Terkait dunia pendidikan, sejak 2020 sudah kita upayakan untuk dilakukan perubahan. Setelah melihat perkembangan pendidikan di negara Jepang dan Tiongkok, kita jadikan refleksi bagi dunia pendidikan kita," lanjut dia.

Karena itu, pihaknya mendorong seluruh satuan kerja pendidikan untuk terus mengadakan kegiatan yang bersifat kompetitif guna meningkatkan daya juang para pelajar atau mahasiswa. "Nantinya tidak ada lagi perusahaan yang memberikan penilaian negatif terhadap semangat kerja lulusan-lulusan SMA/SMK atau perguruan tinggi dari Kaltim."

Di sisi lain, adanya kendala dalam pemerataan tenaga pengajar di lembaga pendidikan menjadi salah satu faktor yang harus diperbaiki, mengingat salah satu output dari lembaga pendidikan dipengaruhi oleh tenaga pendidik yang berkualitas.

"Terkait anggaran pendidikan, kami kurang sepakat apabila alokasi anggaran beasiswa besar, karena beasiswa sebenarnya hanya menjadi stimulan bagi para pelajar dan mahasiswa yang berprestasi. Akan lebih optimal apabila anggaran tersebut diprioritaskan untuk mendukung dana operasional di lembaga pendidikan agar lebih dapat dirasakan anfaatnya oleh seluruh pelajar dan mahasiswa," tandasnya. (N-2)

BERITA TERKAIT