06 January 2023, 23:15 WIB

Liburan Asik di Taman Laburan


Denny Susanto | Nusantara

MI/DENNY SUSANTO
 MI/DENNY SUSANTO
Taman Menanti Laburan di  Desa Padang Panjang, Kecamatan Tanta, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan

DESA-desa di Provinsi Kalimantan Selatan terus berinovasi dalam upaya
menggali pendapatan asli dan membangun kemandirian desa. Salah satunya
ialah Desa Padang Panjang, Kecamatan Tanta, Kabupaten Tabalong.

Melalui Badan Usaha Milik Desa Maju Jaya, aset desa berupa lahan seluas kurang lebih tujuh hektare hasil tukar guling dengan perusahaan tambang PT Adaro Indonesia secara bertahap disulap menjadi kawasan wisata bertema edukasi modern. Pendapatan dari taman wisata ini mampu menjadi penyumbang utama pendapatan desa.

Taman Menanti Laburan namanya, merupakan salah satu obyek wisata favorit di kabupaten paling ujung Provinsi Kalsel ini. "Taman wisata
Laburan dibangun di lahan seluas 1,9 hektare. Secara bertahap akan kita
bangun juga arena balap motocross, vila dan cottage, sekolah dan lapangan olahraga. Total lahan keseluruhan 7 hektare," ungkap, Bumukti, Kepala Desa Padang Panjang.

Dia menambahkan pembangunan kawasan wisata ini selain menggunakan dana desa juga dibantu CSR dari PT Adaro Indonesia. Ke depan dirinya berharap ada kerja sama bidang lainnya dari pihak ketiga, sehingga
desanya bisa mewujudkan cita-cita menjadi desa mandiri.

Wisata edukasi

Lokasi kawasan wisata yang dibangun pada 2019 ini cukup strategis karena berada di tepi jalan trans Kalimantan menuju Kalimantan
Timur. Dalam proses pembangunannya Taman Menanti Laburan bekerja sama dengan pihak pengelola wisata Pelita Desa, Bogor, Jawa Barat.

Selain taman yang indah, Taman Menanti Laburan  menyuguhkan beragam wahana seperti kolam renang, danau buatan, flying fox, sepeda gantung, bebek air, lapangan kemping, kuliner, hingga sejumlah spot foto menarik lainnya.

"Konsep wisata yang kita bangun adalah wisata edukasi. Sejauh
ini Taman Menanti Laburan banyak dikunjungi sekolah-sekolah, maupun
berbagai instansi untuk kegiatan gathering selain masyarakat umum yang
berlibur," kata Haji Sohidin, Direktur BuM-Des Maju Jaya.

Pendapatan dari obyek wisata ini mencapai Rp320 juta pada 2021 dan Rp350 juta pada 2022 lalu.

Keberhasilan BUM-Des Maju Jaya dalam mengembangkan wisata ini membuat mereka mampu berada di 10 besar Lomba Promosi Desa Wisata se-Indonesia
pada 2022 yang diselenggarakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi. Lomba diikuti sedikitnya 1.372 BUM-Des
se-Indonesia. (N-2)

BERITA TERKAIT