PERSONEL Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kementerian Sosial diinstruksikan melatih kalangan ibu-ibu yang terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, untuk mandiri. Langkah itu dilakukan agar ibu-ibu tetap berpenghasilan meskipun berada di pengungsian.
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan melihat kondisi di setiap pengungsian, maka dipandang perlu agar Tagana bisa melatih kalangan ibu-ibu. Kemensos pun sudah siap membantu berbagai kebutuhan yang diperlukan.
"Kalau melihat kerusakan, (pemulihan) tentu akan cukup lama. Bangunan rumah yang rusak mencapai puluhan ribu. Saya kira ini yang terbesar. Mamuju tidak sebesar ini. Majene tidak sebesar ini. Padang juga tidak sebesar ini. Tapi kemudian tidak ada perpanjangan (masa tanggap darurat). Saya sampaikan waktu itu, Tagana harus melatih ibu-ibu yang merupakan warga sekitar untuk mereka bisa mendiri. Mungkin kita akan bantu kebutuhannya, sehingga mereka bisa kerja sendiri," kata Risma di sela peninjauan posko pengungsian di Lapang Jagaraksa, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Rabu (4/1).
Sejak terjadi gempa Cianjur, kata Risma, Kemensos mengerahkan sebanyak 1.600 personel ditambah relawan Tagana sebanyak 600-700 orang. Para relawan Tagana ini berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Baca juga: Wapres Sebut Bantuan Logistik untuk Korban Gempa Cianjur Masih Cukup
"Untuk pemulihan ini kita belum tahu sampai kapan waktunya. Kalau warga sebenarnya mereka juga tidak ingin berlama-lama di pengungsian. Kalau mau pergi juga, mau ke mana kan. Mereka (warga) tidak punya pilihan," ucapnya.
Karena itu, sebut Risma, keberadaan dapur umum merupakan hal penting untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Risma pun mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak swasta yang sudah berpartisipasi membantu penanganan kebutuhan dapur umum.
"Menurut saya, selain membangun kebersamaan, kegotongroyongan, dan kepedulian seluruh insan masyarakat di Indonesia, juga bisa membangkitkan semangat warga Cianjur," ujarnya.
Risma menyebut anggaran Kemensos relatif cukup terbatas. Apalagi saat ini di beberapa daerah terjadi bencana yang secara otomatis Kemensos pun harus turun tangan membangun dapur umum.
"Seperti banjir di Jawa Tengah, kita juga membangun dapur umum. Jadi Tagana juga sekarang berjaga di wilayah masing-masing. Artinya, kepedulian siapa pun yang mampu itu sangat membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang mengalami musibah. Jadi kita berharap partisipasi dari semua pihak yang mampu untuk kepeduliannya," pungkasnya. (BK/OL-16)