KERJA keras dan perjuangan Kosim, seorang penggiat lingkungan dari Desa Hinas Kiri, Kabupaten Hulu Sungai Tengah berbuah penghargaan. Sasangga Banua adalah penghargaan utama di bidang lingkungan yang diberikan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Penghargaan diserahkan Asisten Administrasi Umum Setdaprov
Kalsel, Subhan Nor Yaumil mewakili Gubernur pada acara Penyerahan
Penghargaan Bidang Lingkungan Hidup Proklim (Program Kampung Iklim),
Sasangga Banua, dan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Tahun 2022 di halaman Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kalsel, Jumat (30/12).
Bagi Kosim dan masyarakat Hulu Sungai Tengah, penghargaan ini memberi arti penting di tengah perjuangan masyarakat dan pemkab setempat menyelamatkan kawasan Pegunungan Meratus dari ancaman kerusakan ilegal logging dan ilegal mining. Gerakan yang disebut Save Meratus.
"Sasangga Banua merupakan penghargaan yang diberikan kepada individu, kelompok maupun pemerintah daerah untuk memperkuat dan mengembangkan partisipasi di bidang lingkungan hidup," ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana.
Seniman
Sosok Kosim yang bermukim di Desa Hinas Kiri, Kecamatan Batang
Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, memang dikenal sebagai tokoh,
pegiat dan pejuang lingkungan sekaligus seniman. Belantara menjadi tempat mencari inspirasi. Sang Pujangga telah merilis ratusan puisi bertema lingkungan, hutan dan pegunungan Meratus.
Berbagai penghargaan bidang lingkungan baik tingkat kabupaten,
provinsi hingga nasional berhasil diraih Kosim. Di antaranya Anugerah
Puspawana dari Kesultanan Banjar sebagai Penjaga Pegunungan Meratus dan
Pengabdi Lingkungan pada ajang Pena Hijau Award beberapa lalu. Wana Lestari 2021 dari Kementerian LHK dan terkini penghargaan Sasangga Banua 2022 dari Pemprov Kalsel.
Kosim mengaku dirinya tergerak menjaga hutan pegunungan Meratus karena dipicu kondisi kerusakan hutan di era 1980-an saat perusahaan perkayuan masuk. Suka duka dialami Kosim, termasuk teror dan kekerasan dari orang, karena menentang tambang.
Kosim juga beraksi nyata dengan membagikan bibit pohon kepada masyarakat untuk ditanam. Dia juga menyebarkan bibit secara komersial hingga ke berbagai provinsi melalui usaha pembibitan miliknya.
Sejak 2001 sampai saat ini, Kosim telah menanam, membagikan dan menjual bibit pohon lebih dari 15 juta batang.
"Penghargaan ini saya dedikasikan kepada semua masyarakat Pegunungan Meratus yang gigih berupaya menyelamatkan kawasan ini dari praktek penebangan liar, ekspansi pertambangan dan sawit," ungkap Kosim.
Selain Kosim yang melestarikan tanaman endemik khas Kalsel.
Penghargaan Sasangga Banua Kategori Pemerintah diraih Pemkab Hulu Sungai Selatan atas konsistensi dalam menjaga lingkungan hidup daerah. Sementara Kategori Kelompok diraih Bank Sampah Diva Kota Banjarbaru.
Adapula penghargaan Proklim Lestari, Tropy Utama, Utama, Madya,
Pratama dan Pembina Proklim yang diberikan Kementerian Lingkungah Hidup dan Kehutanan bagi puluhan desa di Kalsel. Termasuk para mitra dunia usaha dan perguruan tinggi yang mendukung kegiatan pelestarian lingkungan dan program kampung iklim di Kalsel. (N-2)