22 December 2022, 22:20 WIB

Ingin Kuliah S-2? Pengalaman Kerja Anda Bisa Dikonversi ke dalam SKS


Faustinus Nua | Humaniora

Istimewa
 Istimewa
Ilustrasi

KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) telah meluncurkan Permendikbudristek 41/2021 tentang Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Program tersebut mengakomodir pengalaman kerja untuk dikonversikan ke dalam satuan kredit semester (SKS) di jenjang Pascasarjana (S2).

Dekan Binus Business School Master Program, Rini Setiowati mengatakan RPL untuk S2 yang memudahkan calon mahasiswa melanjutkan studi berbekal pengalaman kerja dan pendidikan nonformal maupun informal. Sehingga bisa membuka peluang lebih luas bagi masyarakat Indonesia yang sudah bekerja untuk meningkatkan kompetensi pendidikannya.

"Katakanlah ia memiliki pengalaman kerja di sektor perbankan selama lima tahun. Kemudian pada tahun ke-6, ia berencana melanjutkan studi ke program S2 Manajemen Bisnis. Dengan RPL, pengalaman lima tahun tersebut akan dianggap sebagai satuan kredit semester (SKS) yang sudah dia ambil. Maka, Anda selanjutnya tinggal melengkapi SKS sesuai syarat kelulusan," ujarnya, Kamis (22/12).

Saat ini, Binus memperkenalkan program barunya yaitu RPL Track MM Executive, yang merupakan implementasi dari Permendikbudristek 41/2021. RPL diselenggarakan dengan prinsip aksesibilitas, kesetaraan pengakuan, transparan, serta penjaminan mutu.

"Dengan kata lain, program ini hadir untuk memberikan akses kesempatan belajar yang lebih luas dan inklusif. RPL juga merupakan bentuk equivalence karena menganggap bahwa pengalaman di luar bangku kuliah pun diakui sebagai muatan pendidikan," imbuhnya.

RPL pada jenjang pendidikan tinggi hadir untuk memenuhi dua tujuan, yakni memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan formal (RPL Tipe A) dan penyetaraan dengan kualifikasi khusus untuk calon dosen (RPL Tipe B).

Lebih lanjut, Rini menjelaskan bahwa RPL pada umumnya bertujuan untuk mendorong masyarakat Indonesia agar melanjutkan pendidikan dengan mengakui pendidikan yang telah mereka tempuh sebelumnya. Menariknya, pendidikan ini tidak harus melulu berupa pendidikan formal, tapi juga pendidikan informal atau nonformal, bahkan pengalaman kerja. Dengan catatan, masih berkaitan dengan program studi yang akan diambil pada jenjang selanjutnya.

Sama seperti perkuliahan biasa, RPL pun diawali dengan pendaftaran. Hanya saja, persyaratannya ditambah dengan portofolio yang menunjukkan pengalaman calon mahasiswa. Syarat ini bisa berupa sertifikat kompetensi, lisensi kerja, hingga daftar riwayat pekerjaan.

Selanjutnya, calon mahasiswa akan melalui tahap penilaian dengan pihak perguruan tinggi yang menyelenggarakan program RPL. Tahapan inilah yang akan menilai seberapa besar kredit yang akan didapatkan oleh calon mahasiswa dari pengalaman kerja atau riwayat pendidikannya.

"Jika dinyatakan lulus, maka bisa langsung mulai berkuliah sesuai jadwal dari perguruan tinggi yang dituju. Mahasiswa tidak perlu mengulang kuliah dari awal, tapi bisa langsung melanjutkan sesuai dengan kredit yang ia dapat dari pengalaman kerja atau riwayat pendidikannya," jelas Rini.

Program RPL Track MM Executive, kata Rini, menawarkan penyetaraan akademik atas pencapaian calon mahasiswa. Apabila ia memiliki pengalaman kerja atau telah mengikuti sejumlah sertifikasi yang termasuk dalam materi yang diakui, maka mereka dapat mengikuti program RPL untuk mendapatkan gelar Magister Manajemen (MM) dengan lebih efisien.

Presiden Direktur PT Teknokrat Mitra Data dan Chief Technology Officer (CTO) Solubis.com yang merupakan alumni MM Executive BBS menambahkan bahwa program tersebut memberikan pengalaman belajar khusus yang dirancang secara holistik. Sehingga bisa mencetak business leaders yang inovatif dengan kemampuan manajemen yang andal dalam mengelola bisnis, baik dalam skala lokal maupun global.

“Perusahaan tidak akan jalan tanpa adanya people, sehingga penting bagi perusahaan untuk berfokus pada intellectual capital. Dengan SDM yang berkualitas maka perusahaan akan lebih mudah untuk berinovasi dan beradaptasi terhadap perubahan,” kata dia. (H-2)

BERITA TERKAIT