05 December 2022, 16:40 WIB

Semeru Berstatus Awas, Masyarakat Diimbau Jauhi Zona Merah


Narendra Wisnu Karisma (SB) | Nusantara

MGN/Narendra
 MGN/Narendra
Semeru Berstatus Awas, Masyarakat Diimbau Jauhi Zona Merah

MASYARAKAT diminta untuk menghindari puncak Semeru hingga radius 8 km dan 19 km ke arah barat daya khususnya Curah Kobokan. Pasalnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunung Semeru dari Level III (siaga) menjadi Level IV (awas).

"Kami imbau masyarakat untuk menghindari zona merah terlebih dahulu hingga PVMBG menetapkan status aktivitas vulkanik Semeru aman," kata PLT Kapusdatin dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Senin (5/12/2022). 

Baca juga: Ratusan Rumah di Pesisir Kota Cirebon Terendam Banjir Rob

Saat ini BNPB bersama personel gabungan TNI-Polri memastikan zona merah bebas dari aktivitas warga, utamanya para penambang pasir.

"Sebenarnya daerah merah ini warganya sudah direlokasi pasca-awan panas guguran Desember tahun 2021 lalu, namun yang kita khawatirkan adalah aktivitas ekonomi seperti penambangan pasir dan sebagainya," terang Muhari.

BNPB terus berkoordinasi melalui komunikasi radio 24 jam bersama BPBD Lumajang untuk memastikan kondisi aktivitas vulkanik Gunung Semeru. 

Data yang diterima dari PVMBG, aktivitas awan panas guguran (APG) sempat berhenti Minggu (4/12/2022) pukul 14.00 WIB, kemudian beraktivitas lagi pukul 21.36 WIB, dan berhenti kembali pukul 22.07 WIB hingga Senin siang ini.

"Tadi pagi kami telah dikirimkan laporan visual, kondisi Gunung Semeru alhamdulillah sangat bersih, cerah, dan tidak ada aktivitas awan panas guguran," katanya. 

BNPB juga melaporkan jumlah pengungsi pasca-luncuran APG dan peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru bertambah menjadi 2.489 jiwa dan tetap di 11 titik lokasi pengungsian.

"Laporan yang kami terima pada pukul 23:43 WIB tadi malam, total pengungsi bertambah menjadi 2.489 jiwa dan mereka tetap berada di 11 titik," ujar dia.

Muhari menyebut 11 titik lokasi pengungsian warga yang terdampak bencana erupsi ini tersebar di sejumlah balai desa dan fasilitas umum lainnya di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. (Ren/A-3)

BERITA TERKAIT