SEKITAR 13 ribu tentara Ukraina tewas dalam pertempuran melawan militer Rusia dalam sembilan bulan terakhir. Dengan bentrokan yang semakin intens, tentara Ukraina juga harus berjuang di tengah cuaca dingin.
"Kami memiliki angka resmi dari komando tertinggi. Jumlah tentara yang tewas mencapai 13 ribu orang,” ujar Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak.
Data itu merupakan pembaruan dari jumlah tentara Ukraina yang tewas melawan Rusia. Pada Agustus lalu, angkatan bersenjata Ukraina menyampaikan bahwa hampir 9 ribu tentara tewas.
Baca juga: Rusia Pastikan Terus Targetkan Infrastruktur Energi Ukraina
"Kami tidak akan menutupi jumlah korban tewas akibat serangan Rusia,” imbuh Podolyak.
Bahkan, tegas dia, lebih banyak tentara yang terluka daripada yang tewas. Jumlah korban militer belum dikonfirmasi oleh angkatan bersenjata Ukraina. Zelensky dikatakannya segera mempublikasikan data resmi ketika saat yang tepat tiba.
Militer Ukraina melakukan serangan balik kilat pada September, yang membuat mereka menguasai kembali sebagian besar wilayah di timur laut dan selatan dari Rusia. Termasuk, Kota Kherson, salah satu wilayah strategis yang telah diduduki militer Rusia tak lama setelah invasi pada 24 Februari.
Baca juga: Abaikan Serangan Rusia, Ukraina Fokus Halau Gelap
Dengan cuaca yang semakin dingin, bentrokan paling intens kini terjadi di wilayah timur Donetsk. Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji untuk mempertahankan dukungan terhadap Ukraina, serta mengutuk agresi ilegal Rusia.
Pada bulan lalu, jenderal tinggi AS memperkirakan bahwa serangan militer Rusia telah menyebabkan lebih dari 100 ribu tentara tewas di Ukraina. Sementara, ribuan warga sipil Ukraina juga banyak yang menjadi korban tewas dan korban cacat selama perang.(Aljazeera/OL-11)