DI tengah musim dingin, lebih dari 10 juta warga Ukraina hidup tanpa listrik, setelah puluhan serangan udara militer Rusia menghantam infrastruktur energi negara tersebut.
Hal itu diungkapkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Rentetan serangan mengganggu pasokan listrik dan air di seluruh wilayah Ukraina.
Namun, Rusia menyalahkan penderitaan warga sipil atas penolakan pemerintah Ukraina terhadap perundingan perang, yang dimulai sejak 24 Februari lalu.
Baca juga: Dubes Ukraina Tuding Rusia Biang Keladi Ancaman Keamanan Pangan
Pada Kamis waktu setempat, penduduk Kherson yang baru saja direbut kembali di Ukraina selatan, bergegas menimbun stok makanan, selimut dan pakaian musim dingin.
Mereka pun mencari korek api dan berdesakan ketika para sukarelawan melemparkan bantuan ke kerumunan warga. Beberapa kota di wilayah Ukraina diserang ketika musim dingin mulai melanda. Pemerintah Ukraina memperingatkan warga atas situasi sulit di masa mendatang.
“Saat ini, lebih dari 10 juta warga Ukraina tanpa akses listrik,” jelas Zelenskyy, yang menggarisbawahi wilayah Odesa, Vinnytsia, Sumy dan Kyiv sebagai yang paling terdampak.
Baca juga: Australia Tuding Rusia Sembunyikan Pembunuh Penumpang MH17
Perusahaan energi Ukraina, Ukrenergo, menyatakan bahwa suhu dingin mendorong tingginya kebutuhan listrik di sejumlah wilayah. Penasihat energi pemerintah, Oleksandr Kharchenko, mengatakan sekitar 50% warga Ukraina kesulitan mengakses listrik.
“Rusia mengobarkan perang terhadap fasilitas listrik dan membawa penderitaan bagi rakyat Ukraina dengan meledakkan pembangkit listrik," imbuh Zelenskyy.
Di wilayah Odesa bagian selatan, serangan militer Rusia menghantam infrastruktur. Pemimpin setempat pun memperingatkan penduduk tentang ancaman serangan rudal besar-besaran dan mendesak evakuasi.(Aljazeera/OL-11)