10 November 2022, 16:19 WIB

BRIN Anugerahi Habibi Prize pada 4 Ilmuwan di Bidang Iptek dan Inovasi


Faustinus Nua | Humaniora

RistekBRIN
 RistekBRIN
ilustrasi iptek dan inovasi

BADAN Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK kembali menyelenggarakan Penganugerahan Habibie Prize 2022. Penghargaan ini diberikan kepada mereka secara perorangan yang mempunyai kontribusi aktif di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dan inovasi.

Untuk tahun ini, Habibie Prize jatuh kepada 4 orang ilmuwan yang berdedikasi dan memberikan kontribusi di empat bidang iptek dan inovasi yakni Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi, Ilmu Dasar, Ilmu Rekayasa, dan Ilmu Filsafat, Agama, dan Kebudayaan.

Adapun keempat ilmuwan tersebut adalah drg. Ika Dewi Ana, M. Kes, Ph.D. dari Departemen Ilmu Biomedika Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (UGM). Yang bersangkutan menerima penghargaan di bidang Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi. Kemudian, Prof. Dr. Okky Karna Radjasa, M.Sc. dari Organisasi Riset Kebumian dan Maritim BRIN, yang bersangkutan menerima penghargaan di bidang Ilmu Dasar.

Selanjutnya, Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari, M.M., M.Sc. dari Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI), yang bersangkutan menerima penghargaan di bidang Ilmu Rekayasa. Terakhir, Naufan Noordyanto, S.Sn., M.Sn. dari Departemen Desain Komunikasi Visual, Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), yang bersangkutan menerima penghargaan di bidang Ilmu Filsafat, Agama, dan Kebudayaan.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan penghargaan itu diberikan kepada mereka yang telah berkontribusi demi terciptanya ekosistem riset yang kondusif bagi perkembangan iptek dan inovasi di masyarakat. Selain itu, Habibie Prize juga diharapkan mampu mendorong putra-putri Indonesia untuk menghasilkan karya terbaiknya yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.

"Tahun ini, Habibie Prize mengemban misi penting yang tidak hanya sekedar memberikan penghargaan, namun menaruh harapan besar bahwa para penerima penghargaan mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian," kata Handoko, Kamis (10/11).

Baca juga: Habibie Award 2017 untuk Tiga Ilmuwan

Sejak tahun 1999, Yayasan SDM-IPTEK telah konsisten menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize.

Sebelumnya, penghargaan ini dikenal dengan Habibie Award sebagai penghormatan kepada sosok mendiang Prof. B.J. Habibie atas jasa-jasanya dalam memajukan iptek di Indonesia. Sumbangsih yang diberikan bagi kemajuan teknologi tidak hanya diakui secara nasional namun juga internasional.

Handoko mengatakan, sosok Habibie telah menjadi pendorong motivasi bagi generasi mudah untuk terus berkontribusi dalam memajukan iptek. 

"Karya inovasi Prof. B.J. Habibie menjadi pengingat dari generasi ke generasi, bahwa putra-putri Indonesia bisa sejajar dengan negara lain. Hal inilah pada akhirnya Habibie Prize selalu penuh makna dan penuh kebanggaan," tuturnya.

Lebih lanjut, kata Handoko, semangat Habibie tersebut sejalan dengan kondisi saat ini. Di era ekonomi berbasis inovasi, semua elemen dituntut untuk mampu membangun daya saing nasional yang kuat. Salah satu kunci penting dalam peningkatan daya saing bangsa adalah melalui penguasaan dan pemanfaatan iptek dan inovasi.

Para penerima penghargaan Habibie Prize adalah mereka yang telah melewati berbagai penilaian aspek kapasitas, aspek pengelolaan karya, invensi dan atau inovasi, aspek jejaring dan kolaborasi, serta aspek dampak dalam memberikan manfaat yang luas.

"Berdasarkan skema penilaian yang kredibel dan profesional melewati 7 tahapan, dengan penuh rasa bangga, BRIN, Yayasan SDM-IPTEK, serta seluruh masyarakat Indonesia merasa bersyukur karena penghargaan Habibie Prize 2022 dianugerahkan ke tangan-tangan yang tepat," tukasnya.(OL-5)

BERITA TERKAIT