01 November 2022, 20:08 WIB

YLKI: Tim Investigasi Independen Harus Usut Tuntas Kasus GGAPA


Dinda Shabrina | Humaniora

DOK.MI
 DOK.MI
Ilustrasi

KETUA Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mendesak agar dibentuk tim investigasi independen untuk mengusut tuntas masalah gagal ginjal akut pada anak atau progresif atipikal (GGAPA) di Indonesia.

"Kami mendesak adanya investigasi oleh tim independen, dari hulu hingga hilir agar persoalannya menjadi tuntas dan pihak mana yang harus bertanggung jawab, baik dari sisi perdata, pidana, serta administrasi. Pihak regulator, seperti Badan POM dan Kemenkes, dan juga dari sisi operator yakni produsen farmasi, semuanya harus bertanggung jawab," kata Tulus kepada Media Indonesia di Jakarta, Selasa (1/11).

Selain itu, lanjut dia, YLKI mendorong untuk mengusut tuntas pasokan bahan baku obat yang telah dinyatakan sebagai penyebab ratusan anak terkena gagal ginjal. Mulai proses produksi, hingga ke pemasarannya.


Baca juga: Sambangi Badan POM, Muhadjir: Uji Cemaran Obat Sirop Bisa Jadi Alat Bukti


"Kasus masif ini membuktikan bahwa mekanisme pengawasan (regular inspection) pada aspek pre-market control dan post-market control yang dilakukan Badan POM tidak efektif. Oleh karena itu, hal yang rasional jika Presiden Joko Widodo mengevaluasi kinerja Badan POM dalam hal pengawasan dan kebijakannya," imbuh Tulus.

Ia meminta adanya pengawasan ketat juga dari produsen dalam proses memproduksi obat. Ia menilai proses pembuatan obat mestinya mengacu pada aspek Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).

"Terjadinya cemaran itu juga membuktikan bahwa quality control di internal manajemen produsen obat tidak dilakukan," pungkas dia. (OL-16)

BERITA TERKAIT