27 October 2022, 09:55 WIB

Petani Lahan Rawa di Kalsel Gagal Tanam


Denny Susanto | Nusantara

dok.Ant
 dok.Ant
Foto udara lahan rawa yang tertanam padi

SEBAGIAN besar petani lahan rawa di Provinsi Kalimantan Selatan mengalami gagal tanam, menyusul kondisi lahan rawa yang mengalami banjir dan tak kunjung surut dalam beberapa bulan terakhir.

Kepala Dinas Pertanian, Hulu Sungai Selatan, M Noor, Kamis (27/10), mengatakan kondisi iklim La Nina menyebabkan daerah-daerah rawa di tiga kecamatan yaitu Daha Utara, Daha Selatan dan Daha Barat tenggelam dan berdampak pada mundurnya jadwal tanam hingga gagal tanam tanaman padi dan hortikultura. "Luas tanam mengalami penurunan hingga 70 persen. Ini bisa mengancam produksi pertanian daerah kami," tambahnya.

Data Dinas Pertanian Hulu Sungai Selatan, pada 2021 luas tanaman padi d lahan rawa lebak yang bisa ditanam seluas 12.000-13.000 hektare, tetapi tahun ini hanya bisa ditanam 4.000 hektare. Demikian juga dengan tanaman holtikultura dipastikan menurun, dimana kabupaten ini merupakan
penghasil utama cabe, semangka, terong, gumbili, kacang dan tanaman lainnya.

Dikatakan M Noor, Pemda setempat berencana mengembangkan sistem pertanian apung secara luas di daerah rawa lebak. "Sepertinya sistem pertanian apung dapat menjadi solusi ditengah kendala lahan rawa yang tidak kunjung surut ini," ungkap

Hal serupa dikemukakan Bakeri, anggota Serikat Petani Indonesia, Hulu Sungai Selatan yang mengatakan hanya sebagian lahan pertanian rawa yang bisa dimanfaatkan petani karena kondisi air rawa yang dalam. Tahun ini seperti juga beberapa tahun belakangan, areal lahan rawa di sejumlah kabupaten di Kalimantan Selatan dilanda banjir dan tak kunjung surut akibat cuaca buruk dan pengaruh La Nina.

Kondisi lahan rawa yang tidak bisa ditanam ini juga diungkapkan Khaidir, petani lahan rawa pasang surut di Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala. "Sebagian besar lahan pertanian tidak bisa ditanam karena lahan terendam sekian lama. Banyak petani mencari pekerjaan di daerah lain atau menyewa lahan untuk bercocok tanam," ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Kalsel, Syamsir Rahman, beberapa waktu lalu mengatakan bahwa pihaknya tengah mengembangkan tanaman padi dengan sistem terapung. "Pilot project ini sudah kita perlihatkan kepada menteri pertanian dan rencananya akan kita kembangkan secara luas di Kalsel," ungkap

Padi apung akan dikembangkan di sejumlah daerah pertanian lahan rawa seperti Kabupaten Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan dan Hulu Sungai Utara. Data Dinas Tanaman Pangan Kalsel, mencatat luas lahan rawa pasang surut di provisi ini mencapai 186 ribu ha dan lahan rawa lebak mencapai
137 ribu ha.

Sejauh ini pemanfaatan lahan rawa pasang surut ada di tiga kabupaten yakni Kabupaten Barito Kuala, Banjar, dan Tapin seluas 154 ribu ha. Sedangkan lahan rawa lebak ada di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Selatan, dan Tapin dengan luas pemanfaatan 88 ribu ha dan belum
optimal. (OL-13)

Baca Juga: TNI Giatkan Program Ketahanan Pangan di perbatasan RI-Malaysia

BERITA TERKAIT