CABANG olahraga pencak silat menjadi salah satu cabor yang dipertandingkan di SEA Games Jakarta pada 1987. Sejak saat itu, popularitas pencak silat di luar negeri semakin meningkat.
Atlet pencak silat Puspa Arumsari menyumbangkan medali perak untuk Indonesia di SEA Games 2021 (2022), yang dilaksanakan di Vietnam, Mei 2022 yang lalu.
Medali perak pertama tersebut didapatkannya dari nomor seni tunggal putri.
Baca juga: KOI Masih Berupaya Agar Pencak Silat Dipertandingkan di World Beach Games 2023
Kemudian, di 19th World Pencak Silat Championship 2022, yang diadakan di Melaka, Malaysia, Puspa menyumbangkan medali emas di nomor tunggal putri dan perak di nomor solo kreatif putri.
Puspa mengaku, saat ia pertama kali menjadi perwakilan Indonesia di ajang internasional, sekitar 2018 sampai 2019, ia merasa harus membuktikan sesuatu dengan semangat yang masih menggebu-gebu.
“Tapi sekarang lebih percaya diri, tenang saja dan tidak terbawa dengan suasana yang gimana-gimana,” ungkapnya dalam acara Metro Sport Podcast, Rabu (26/10).
Ia juga menceritakan pengalamannya saat ia kalah di ajang SEA Games 2017 di Kuala Lumpur. Saat itu, ia merasa down hingga hampir berpikiran untuk berhenti dari olahraga tersebut.
“Dari situ proses, pembuktian di 2018, saya buktiin kalau saya memang layak,” ucapnya. Semua usahanya pun berbuah hasil yang baik.
Rangkaian jurus dalam seni tunggal baku
Dalam salah satu nomor pencak silat yang diikuti Puspa, yaitu seni tunggal baku, terdapat 3 rangkaian yang terdiri dari 7 jurus tangan kosong, 3 jurus senjata golok, dan 4 jurus senjata toya. Rangkaian tersebut harus selesai dengan durasi 3 menit dan dengan gerakan yang sesuai.
“Aturannya memang baku, dari dulu dikasihnya ada rangkaian tangan kosong, golok, dan toya,” jelas Puspa.
Dalam nomor ganda, terdapat senjata pilihan lain yang dapat dipakai.
“Ada golok, toya, dan senjata pilihan. Kalo di tunggal sudah baku, jadi tidak bisa diganggu gugat lagi,” lanjutnya.
Puspa juga menjelaskan bahwa pencak silat juga merupakan sebuah seni.
“Kita bukan asal bergerak, seni itu harus ada rasa di dalamnya. Bagaimana caranya kita menyampaikan gerakan denga nada rasa, sampai penonton tuh ‘wow’,” tambahnya.
Selain itu, Puspa mengaku beberapa kali mengalami cedera saat latihan. Saat berlatih jurus senjata golok, ia pernah tidak sengaja mengenai kepalanya dan menerima 8 jahitan akibat sobekan tersebut.
Tidak hanya itu, lututnya juga pernah menjalani operasi meniskus dan harus menjalani 6 bulan masa pemulihan yang dipangkasnya menjadi 3 bulan.
Puspa menutup Podcast tersebut dengan 3 kata dari dirinya untuk pencak silat yaitu perfeksionis, diem, dan berkarakter. (OL-1)