03 October 2022, 19:43 WIB

125 Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan Mendapatkan Santunan Rp15 Juta


M. Iqbal Al Machmudi | Nusantara

ANTARA
 ANTARA
Polisi menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton di Stadion Kanjuruhan.

MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan santunan ahli waris kepada korban Tragedi Stadion Kanjuruhan, di Kantor Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur (3/10/2022).

Santunan diberikan kepada 125 ahli waris yang terdata oleh Kemensos per Senin (3/10) di Kota dan Kabupaten Malang yang mengalami tragedi tersebut. Data ini masih berkembang sesuai perkembangan di lapangan. Masing-masing ahli waris menerima santunan sebesar Rp15 juta per korban dan paket sembako.

Baca juga: Plt Bupati Mimika Diduga Terlibat Korupsi Pengadaan Helikopter

"Dan saya tegaskan bahwa santunan ini tidak ada harganya dibanding dengan kehilangan dari ibu dan bapak sekalian. Ini sekedar untuk menunjukkan empati dari pemerintah baik pemerintah pusat dan daerah," kata Muhadjir, Senin (3/10).

Muhadjir mengungkapkan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya para supporter klub Arema FC yang menjadi korban di Stadion Kanjuruhan. Dia meminta para keluarga yang ditinggalkan untuk tetap tabah dan ikhlas atas kejadian yang menimpa mereka.

"Sebagai pribadi saya ikut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya. Mudah-mudahan bapak/ibu semuanya diberi kesabaran dan keikhlasan," katanya.

Menko PMK menyerahkan bantuan kepada 8 orang ahli waris di Kantor Kecamatan Lowokwaru. Santunan juga diberikan kepada ahli waris korban di Kecamatan Singosari sebanyak 13 orang, Tajinan sebanyak 14 orang, Tirtoyudo sebanyak 5 orang, Gondanglegi sebanyak 12 orang, Kepanjen sebanyak 17 orang, Sumber Pucung sebanyak 13 orang, dan Malang Kota sebanyak 21 orang ahli waris.

Menteri Sosial Tri Rismaharini menjelaskan bahwa tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada pertandingan Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya pada 1 Oktober 2022 merupakan salah satu bencana sosial.

"Ini termasuk bencana sosial, juga ada konflik-konflik di beberapa tempat itu juga kami tangani," kata Risma.

Risma mengatakan, pihaknya telah bergerak membantu evakuasi korban di Stadion Kanjuruhan saat terjadi kericuhan melalui Pelopor Perdamaian (Pordam) dan Taruna Siaga Bencana (Tagana), dilanjutkan dengan pendataan ahli waris korban meninggal. (OL-6)

BERITA TERKAIT