BINTIK atau lesi yang timbul pada pasien cacar monyet atau monkeypox (MPXV) awalnya timbul di sekitar wajah dan berawal dari lenting yang berisi nanah.
"Kemudian diikuti oleh gejala subyektif yang nyeri sehingga apabila menekan sekitar lenting maka akan nyeri. Kemudian beberapa laporan juga menyebutkan adanya ada lesi yang mirip dengan Molluscum Contagiosum," kata Ketua Satgas Monkeypox PB IDI Dr. Hanny Nilasari, Sp.KK (K) dalam dialog IDI Menjawab secara daring, Kamis (1/9).
Molluscum Contagiosum merupakan virus yang menimbulkan benjolan bulat, keras, dan tidak sakit.
Penyebaran dari lesi ini awal-awalnya di wajah kemudian menyebar ke arah lengan, telapak yangan, telapak kaki, dan bisa ditemukan di mukosa atau lapisan kulit dalam mulut, mukosa mata, dan genital.
Baca juga: Poligami dan Pernikahan Dini Bukan Cara Mencegah Penularan HIV
Meski sama-sama menimbulkan bintik lesi namun MPXV ini juga bisa dibedakan dengan penyakit cacar-cacar lainnya. Cacar yang disebabkan virus varicela penyebarannya dimulai dari lengan dahulu baru ke arah badan.
Sedangkan pada Herpes ooster mengenai suatu segmen saraf seperti wajah tertentu saja. Namun yang sama ditemukan adalah nyeri tenggokkan, demam, nyeri kepala seperti inveksi virus umumnya.
"Jadi kalau MPXV dulu itu ada lesi yang lama manifestasinya sangat berat dan umunya di badan wajah, atau seluruh bagian tubuh. Tapi untuk saat ini sangat sedikit dan transmisinya juga sedikit dan manifestasinya juga bisa bersifat lokal sekitar mulut atau tangan saja," ujarnya. (OL-4)