GANDA putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan melangkah ke final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022 usai mengalahkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto lewat permainan tiga gim 23-21, 12-21, dan 21-16, Sabtu (27/8).
Laga All Indonesia Semifinal itu mengulangi catatan The Daddies pada edisi 2019. Saat itu, Ahsan/ Hendra berhasil menaklukkan junior mereka itu dalam pertarungan tiga set, 21-16, 15-21, dan 21-10.
"Kami mengucap syukur alhamdulillah sudah bisa melaju ke final. Rasanya senang sekaligus sedih ya karena kami mengalahkan teman sendiri, teman dekat juga. Kemarin saya bilang bisa masuk final saja sudah tidak menyangka, ini bisa masuk final rasanya makin tidak menyangka," kata Ahsan.
Baca juga: Indonesia Pastikan Satu Tempat di Final Kejuaraan Dunia 2022
Dalam pertandingan di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Jepang, Hendra/Ahsan sempat berada dalam tekanan di gim pertama saat Fajar/Rian unggul 4-0 dan mengunci interval 11-7. Namun, pengalaman dan ketenangan Hendra/Ahsan membuat mereka perlahan bangkit untuk menang 23-21 di gim pertama.
Meski kalah pada gim kedua 12-21, The Daddies pada akhirnya mengunci tiket final usai menang 21-16 di gim penentuan.
"Di gim pertama, saya rasa kami tertinggal cukup jauh tapi kami berusaha untuk tidak menyerah dan berusaha mengubah strategi," ujar Ahsan.
Kemenangan ini membuat Hendra/Ahsan berhasil lolos ke partai final Kejuaraan Dunia 2022 sekaligus jadi harapan satu-satunya bagi Indonesia untuk bisa membawa pulang gelar juara dari event ini.
Kemenangan ini juga membuat Hendra/Ahsan berhasil membalas kekalahan dari Fajar/Rian di final Malaysia Masters 2022, 10 Juni lalu. The Daddies untuk sementara unggul head-to-head dari juniornya itu dengan tiga kemenangan dari lima pertemuan terakhir.
"Besok siapapun lawannya harus siap diri sendiri dulu dan tetap fokus," kata Hendra Setiawan.
Sementara itu, Fajar Alfian mengakui keunggulan seniornya itu di laga ini. Menurutnya, gim pertama adalah kunci dari kegagalan mereka di laga ini saat sudah unggul jauh tetapi masih bisa dikejar. .
"Di gim pertama itu memang kesalahan yang sangat fatal. Kita sudah unggul jauh 15-7 dan 20-18 tapi jadi kalah. Itu menjadikan pelajaran yang sangat berharga buat ke depannya. Sebelum poin 21 memang harus fokus dan tidak boleh lengah," kata Fajar.
"Memang tidak mudah mengalahkan pemain yang sudah berpengalaman di Kejuaraan Dunia apalagi Ahsan/Hendra belum pernah kalah sekalipun kalau main di sini. Semoga ke depan lebih konsisten. Hasil di sini memang tidak jelek tapi masih kurang bagus," ujar Fajar. (PBSI/OL-1)