12 August 2022, 15:56 WIB

IDI Dukung Pemberian Label BPA pada Kemasan Plastik Makanan dan Minuman


Meilani Teniwut | Humaniora

ANTARA
 ANTARA
Sejumlah pegiat lingkungan membawa poster dan instalasi ular dari sampah plastik saset saat pawai bebas plastik di Kawasan Sudirman, Jakarta

PENGURUS Besar Ikatan Dokter Indonesia atau PB IDI mendukung regulasi pelabelan BPA pada kemasan Makanan dan Minuman plastik guna keselamatan kesehatan masyarakat. 

BPA (Bisphenol A) merupakan senyawa kimia yang digunakan untuk membuat sejenis plastik polikarbonat, yang sering digunakan untuk FCM (Food Contact Materials) seperti kemasan air galon atau sebagai resin epoksi dalam lapisan pelindung kaleng untuk pangan atau minuman.

Baca juga: Kemendikbud Berikan Beasiswa Indonesia Maju untuk Peserta IOI dari Indonesia

Saat ini plastik kini mnejadi bagian dari kehidupan manusia sehari-hari. bahkan penggunaan kemasan plastik seperti makanan, botol minuman, botol susu, dan lain-lain juga semakin meningkat. 

Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian menyebutkan bahwa sekitar 78 persen industri menggunakan plastik untuk makanan dan minuman kemasan. Sementara, sekitar 16,5 persen sisanya digunakan untuk kemasan minuman berkarbonasi.

“Selama ini masyarakat hanya menyoroti jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi terhadap kesehatan, namun mengabaikan pengaruh kemasan makanan atau minuman tersebut serta kandungan dalam kemasan tersebut terhadap kesehatan.” kata Sekretaris Jenderal PB IDI, dr. Ulul Albab, SpOG, Jumat (12/8).

Sementara itu, Ketua Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Tidak Menular PB IDI, dr. Agustina Puspitasari,SpOk,SubSp.BioKO(K) menyampaikan bahwa secara global, BPA banyak digunakan pada produk-produk seperti botol air yang dapat digunakan kembali, plastik polikarbonat, plastik pengemas, pelapis kaleng makanan, pipa air. 

Namun migrasi partikel BPA  ke dalam makanan atau minuman yang bersinggungan langsung pada kemasan primernya menimbulkan keprihatinan mengingat dampak risiko kesehatan yang ditimbulkannya.

Berdasarkan beberapa hasil penelitan Agustina menunjukan bahwa paparan BPA mempengaruhi fisiologi yang dikendalikan oleh endokrin, kelenjar prostat dan perkembangan otak pada janin, bayi, dan anak-anak. Hal ini juga mempengaruhi kesehatan dan perilaku anak. Selain itu, samung dia, juga mempengaruhi kesehatan dan perilaku anak. Penelitian lain juga menunjukan kemungkinan hubungan antara BPA dengan peningkatan tekanan darah, diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular. (OL-6)

BERITA TERKAIT