28 July 2022, 23:16 WIB

Tim SAR Medan Asah Kemampuan Personel di Arus Deras dan Gunung Hutan


Yoseph Pencawan | Nusantara

ANTARA/Jojon
 ANTARA/Jojon
Tim SAR melakukan simulasi kecelakaan laut di Pantai Cemara, Wanci, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Sabtu (25/6).

KANTOR Badan Pencarian dan Pertolongan (SAR) Medan, Sumatra Utara, meningkatkan kemampuan personelnya melakukan pencarian dan pertolongan di tengah arus deras sungai dan kawasan gunung hutan.

Kepala Kantor SAR Medan, Budiono, mengatakan pihaknya telah melatih 15 personel rescuer (penyelamat) secara beregu di kawasan gunung hutan.

"Mereka dilatih selama dua hari berturut-turut, yakni pada 27-28 Juli 2022," ujarnya di Medan, Kamis (28/7).

Selama mengikuti latihan, para rescuer tetap semangat, mulai pemaparan materi di kelas, praktik, sampai pada tahap simulasi.

Selama ini, kata Budiono, operasi SAR sudah sering dilakukan para rescuer, tetapi latihan kali ini difokuskan pada kemampuan mereka beraksi di gunung hutan secara beregu.

Dalam latihan, ia menilai para rescuer sudah lebih mampu melakukan evakuasi korban di gunung hutan dengan waktu respons yang baik. Pada pelaksanaan praktik di lapangan, peserta ditugaskan mencari lokasi korban hilang di gunung hutan.


Baca juga: Tokoh Masyarakat Banten Gelar Istighosah Untuk Indonesia Lebih Baik


Dengan menggunakan peralatan kompas dan piranti petunjuk posisi (GPS) mereka menemukan korban dan cepat mengevakuasinya keluar dari gunung hutan.

Lima hari sebelumnya, atau pada 18-22 Juli 2022, Kantor SAR Medan juga telah melaksanakan Pelatihan Teknik Penyelamatan di Arus Deras Tingkat Dasar. Latihan ini bertempat di Pusdiklat Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Sumut yang berlokasi di Sungai Buaya, Desa Mabar, Kecamatan Bangun Purba, Deliserdang.

Sebanyak 62 personel penyelamat yang berasal dari Kantor SAR Medan, Pos SAR Parapat Danau Toba dan Pos SAR Tanjung Balai Asahan mengikuti latihan ini. Latihan tersebut ditujukan pada kemampuan rescuer beraksi di arus deras.

Mencakup kemampuan mengoperasikan perahu karet berjenis rafting dan mengevakuasi korban menggunakan perahu rafting pada arus deras. (OL-16)

BERITA TERKAIT