26 July 2022, 09:02 WIB

Pelajari Skill Wajib di Era Digitalisasi


Mediaindonesia.com | Ekonomi

flow-online.co.uk
 flow-online.co.uk
Ilustrasi

Sebagai pilar dalam indeks informasi dan literasi data kemampuan masyarakat untuk mengakses, mencari, menyaring, dan memanfaatkan setiap data kemudian mendistribusikannya dianggap penting. Namun Survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 menyebutkan sub indeks keahlian dari tiga indikator Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia memiliki skor paling rendah.

Sementara itu We Are Social dan HootSuit per Februari 2021 mengungkap peningkatan jumlah pengguna internet menjadi 204,7 juta atau sekitar 73,7% dari populasi Indonesia. Dengan fakta tersebut kecakapan digital masyarakat Indonesia harus terus ditingkatkan.

Adapun individu yang cakap bermedia digital dinilai mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital. Termasuk menggunakan mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan, dan media sosial, serta dompet digital, lokapasar dan transaksi digital.

"Era digitalisasi sudah menggeser paradigma offline. Tempat transaksi pun sudah bergeser, mal jadi sepi dan pasar modern sudah banyak yang tutup. Tergantikan marketplace, transaksi lewat media digital tambah ramai," kata Dekan IAI Dalwa dan Ketua Umum Relawan TIK Jawa Timur, Novianto Puji di Kediri, Jawa Timur, pada Senin (25/7/2022).

Keadaan tersebut ditenggarai perubahan aktivitas masyarakat yang memang sudah berpindah ke online. Tak hanya itu, jenis pekerjaan di era digital juga berubah. Bahkan beberapa pekerjaan seperti telemarketing, pengantar surat, teller bank, kasir, diprediksi akan punah berganti jenis bidang pekerjaan baru. Sementara tren profesi saat ini beralih menjadi social media specialist, content creator, cyber security enginer, dan digital marketing.

Masyarakat tentu harus beradaptasi dengan perubahan. Berbagai jenis keahlian di abad 21 perlu dipelajari agar bisa bertahan dalam persaingan yang semakin luas. Seperti kemampuan kreatif berpikir kritis, komunikasi dan kolaborasi yang makin dibutuhkan. (OL-12)

BERITA TERKAIT