13 July 2022, 22:37 WIB

Wujudkan SDM Unggul di Industri Kimia, Kemenperin Gelar Pelatihan Bersama FMIPA UI


Mediaindonesia.com | Ekonomi

Dok. Pribadi
 Dok. Pribadi
Penyelenggaraan pelatihan kompetensi mitigasi antara BPSDMI dengan FMIPA UI

INDONESIA sebagai negara berkembang sedang berjuang menuju negara Industri baru yang salah satu caranya adalah melalui peningkatan kualitas SDM Industri Indonesia yang sejalan dengan RPJMN 2020-2024.

Peningkatan dan pengembangan SDM menjadi salah satu prioritas dari 5 prioritas pembangunan nasional. Termasuk dalam peningkatan kualitas SDM tersebut adalah peningkatan kompetensi tenaga kerja melalui pelatihan yang berbasis kompetensi dan menciptakan SDM industri yang siap kerja.

Hal itu mendorong Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Pengembangan SDM Industri dan Lembaga Sertifikasi Kimia Industri menjalin kerja sama dengan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA-UI) menggelar Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi Penanganan dan Tanggap Darurat Bahan Kimia, Rabu (13/7).

Kepala BPSDMI Arus Gunawan mengatakan, pelatihan berbasis kompetensi merupakan salah satu harapan untuk memajukan industri.

"Dengan SDM yang kompeten akan mendorong industri makin maju ke depan. Besar harapan kami, melalui program ini dapat mewujudkan SDM Unggul Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045," kata Arus Gunawan.

Kepala Pusdiklat SDMI Tirta Wisnu Permana mengatakan, BPSDMI memiliki program Triple Skilling yang terdiri dari kegiatan skilling, reskilling dan upskilling Yang dibedakan pada kualifikasi peserta yang diakhiri dengan pengakuan kompetensi dari BNSP sebagai badan yang memiliki kewenangan untuk memberikan pengakuan dengan pemberian sertifikat kompetensi. 

"Salah satu struktur industri manufaktur adalah kompetensi industri," katanya.

Dekan FMIPA-UI Dede Djuhana mengatakan, sesi pelatihan kali ini diikuti 120 orang yang dilaksanakan secara serentak di kampus UI depok dan salemba.

"Tema besar (pelatihan) penanganan darurat bahan kimia. Khusus inventori kimia bagaimana agar intinya mengurangi kecelakaan yang terkait bahan kimia," katanya.

Baca juga : RI Tekankan Pentingnya Peningkatan Investasi Energi Bersih

Direktur Kimia Hulu Kemenperin Fredy Juwano mengatakan, industri kimia masih berkembang, mengingat Indonesia masih impor. Untuk mendukung itu, Kemenperin melakukan mitigasi atau menghindari agar tidak terjadi bencana-bencana kimia. 

"Kami sudah membuat peraturan Penanggulangan tanggap darurat bahan kimia. Di dalamnya bukan hanya industri menyiapkan dokumen memitigasi bahan kimia, tapi harus ada unit kerja yang menangani apabila terjadi bencana. Kemudian harus juga ada peralatan yang harus disiapkan," katanya.

Sekretaris Jenderal Inaplas Fajar Budiono mengatakan, pihaknya punya kepentingan untuk mewujudkan industri petrokimia yang semakin aman, sehingga bisa melakukan mitigasi dari potensi bahaya.

"Industri tanggap darurat punya sistem, peralatan, sekarang ada SDM kita butuhkan kompetensi. Kompetensi ada wadah, dan makin komplit. Ada sistem, peralatan, SDM," ujarnya.

Presiden Direktur PT Trincio Material Indonesia Hanggara sukandar mengatakan, perkembangan pesat di sektor industri harus diimbangi kompetensi.

"Terus terang industri membutuhkan karyawan kompeten dan dibuktikan sertifikat kompetensi. Kami mendukung kemenperin dan UI membantu industri. Ini menunjang perkembangan industri," tegansya.

Komisioner Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Bonardo Aldo Tobing memberikan apresiasi atas penyelenggaraan pelatihan ini sebagai upaya mewujudkan SDM Indonesia yang unggul. 

"BNSP sangat mengapresiasi segala upaya untuk memastikan kompetensi SDM Indonesia, khususnya penanganan bahan kimia. Saya kira ini sangat penting karena ini terkait dengan safety," ujar Bonardo Aldo. (RO/OL-7)

BERITA TERKAIT