KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus melakukan penanaman bibit pohon di dearah. Langkah tersebut merupakan upaya mengurangi lahan kritis akibat bencana tanah longsor.
Seperti yang dilakukan di Desa Sitanggal, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Senin (12/7/2022) sore. Kegiatan penanaman pohon merupakan kerjasama KLHK dengan Lembaga Sosial Ekonomi Amanah Umat (LeSMA), mengusung tema Restorasi Bumi, Sosialisasi dan Penanaman Pohon Produktif Untuk Kesejahteraan Rakyat.
Ketua Penyelenggara, Adhi Darmawan, menyampaikan, acara terselenggara atas kerjasama LeSMA dengan KLHK atau Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Dan Hutan Lindung (BPDASHL) Pemali Jatrun.
Program Restorasi Bumi, yakni program untuk mengembalikan bumi agar lebih sehat dan lebih baik dengan membagikan dan menanam pohon produktif (pohon yang menghasilkan setelah panen).
"Tujuan kegiatan untuk meningkatkan cadangan air tanah, mengurangi panas yang timbulkan kangker kulit, mencegah banjir, longsor dan bencana alam lainnya, serta tentunya agar dapat meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan masyarakat," ujar Adhi.
Dalam program Restorasi Bumi ini, pihaknya mendapatkan 20 ribu bibit pohon. Dari mulai bibit pohon petai gunung, sirsak, jambu, rambutan, durian, jati, mahoni, tabebuya, serta picung. Dari jumlah itu, total ada 18.726 bibit pohon yang di bagikan hari Rabu (13/07/2022.
Untuk selanjutnya harus ditanam oleh masyarakat yang telah mengajukan permohonan. Adapun rinciannya adalah 7.626 bibit pohon yang saat ini akan dibagikan di Balai Desa Sitanggal untuk ditanam di beberapa Desa dan Kecamatan di Kabupaten Brebes.
"Ada 10.100 bibit yang dibagi melalui Penggerak Restorasi Bumi di Kabupaten Tegal, dan 1000 bibit di Kota Tegal," terang Adhi.
Staf Khusus KLHK Sonny Y. Soeharso, menyampaiakan di Kabupaten Brebes terdapat 6.600 hektare lahan kritis dan sudah ditanami pohon sekitar 30 hektare di awal tahun 2022. Kemudian selama tiga tahun terakhir sudah lehih dari 300 hektar penanaman pohon Sehingga perlu dilakukan restorasi bumi dengan penanaman pohon. Tujuannya sebagai upaya untuk mencegah terjadinya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor, termasuk perubahan iklim.
"Kami sama-sama mengajak masyarakat untuk bagaimana melestarikan bumi itu menjadi bagian penting dalam budaya kehidupan masyarakat kita," jelas Sonny.
Menurut Sonny, untuk lahan kritis di Kabupaten Brebes, KLHK berupaya untuk melakukan rehabilitasi. Lahan kritis juga akan kembalikan pengelolaannya dari masyarakat kepada KLHK. Nantinya, lahan kritis yang berada di wilayah selatan Kabupaten Brebes akan difungsikan sebagai hutan sosial, di mana masyarakat setempat bisa mendapatkan manfaat secara ekonomi.
"Lahan kritis yang berada di wilayah selatan Kabupaten Brebes akan kembali dikelola oleh KLHK sebagai hutan sosial,"jelas Sonny.
Dalam kegiatan ini juga dihadiri Rochimah Nugrahini, selaku Kepala BPDASHL Pemali Jratun. Kemudian Laode Vindar Aris Nugroho selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pengolahan Sampah Kabupaten Brebes, serta sejumlah tokoh masyarakat dan masyarakat penerima bibit pohon. (OL-13)
Baca Juga: Pedagang Bingung, Stok Cukup Harga Cabai di Klaten Kok Masih Mahal