01 July 2022, 16:30 WIB

Qatar Bantu Militer Libanon yang Butuh Dana US$60 Juta


Mediaindonesia.com | Internasional

AFP/Anwar Amro.
 AFP/Anwar Amro.
Papan reklame penyambutan terlihat di sepanjang jalan bandara di ibu kota Libanon, Beirut, pada 22 Juni 2022.

QATAR yang kaya energi telah memberi uang kepada angkatan bersenjata Libanon yang kekurangan US$60 juta. Kementerian Luar Negeri di Doha mengumumkan itu pada Kamis (30/6).

"Pengumuman itu datang dalam kerangka komitmen tegas negara Qatar untuk mendukung Republik Libanon," kata kementerian itu dalam pernyataan. Libanon sedang bergulat dengan krisis keuangan yang belum pernah terjadi.

Negara itu dicap oleh Bank Dunia sebagai salah satu yang terburuk di planet ini sejak 1850-an. Negara kecil Mediterania itu gagal membayar utangnya pada 2020.

Mata uang lokal kehilangan sekitar 90% nilainya di pasar gelap. PBB sekarang menganggap empat dari lima orang Libanon berstatus miskin.

Krisis ekonomi menggerogoti nilai gaji tentara dan memangkas anggaran militer untuk pemeliharaan dan peralatan. Pada satu titik di 2020, tentara Libanon mengatakan telah menghapus daging dari makanan yang ditawarkan kepada tentara yang bertugas karena kenaikan harga pangan.

Pada Juni tahun lalu, mereka mengatakan akan menawarkan tumpangan helikopter kepada turis dalam upaya untuk meningkatkan pundi-pundinya. Pada Kamis, sumber militer Libanon mengatakan kepada AFP bahwa bantuan keuangan dari Qatar akan membantu membayar gaji tentara.

Pengumuman Qatar datang ketika Menteri Luar Negeri negara Teluk Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani mengunjungi Libanon. Sheikh Mohammed, di Beirut menghadiri pertemuan para menteri luar negeri Arab, melakukan pembicaraan selama kunjungan dengan panglima militer Libanon Jenderal Joseph Aoun.

Selama pertemuan itu, Aoun mengucapkan terima kasih kepada Qatar atas dana tersebut, kantor berita Qatar melaporkan. Sheikh Mohammed mengatakan bantuan tersebut mencerminkan dukungan Doha untuk saudara rakyat Libanon dan keyakinannya yang kuat tentang pentingnya dan perlunya tindakan Arab bersama.

Penasihatnya Majed al-Ansari mengatakan kepada AFP bahwa bantuan itu ditujukan untuk menyampaikan dua hal. "Yang pertama ialah komitmen kami mendukung rakyat dan lembaga-lembaga negara di Libanon. Kedua untuk menunjukkan kepada rakyat Libanon bahwa dunia Arab tidak melupakan mereka."

Pada Juli 2021, Qatar mengumumkan akan memasok tentara Libanon dengan 70 ton bahan makanan per bulan selama setahun. Amerika Serikat tetap menjadi pendukung keuangan terbesar militer Libanon dan meningkatkan pendanaan untuk tentara sebesar US$15 juta untuk 2021 menjadi US$120 juta.

Krisis keuangan Libanon secara luas dipersalahkan pada korupsi dan salah urus oleh elite penguasa yang telah mendominasi negara itu sejak berakhirnya perang saudara 1975-1990. Donor internasional, termasuk negara-negara Teluk Arab yang kaya, telah memberikan bantuan prakondisi pada reformasi kunci yang sedang dilaksanakan.

Pada April, Dana Moneter Internasional mengumumkan bahwa kesepakatan bersyarat telah dicapai untuk memberikan bantuan kepada Libanon sebesar US$3 miliar. Namun, ia memperingatkan bahwa bantuan itu bergantung pada pelaksanaan reformasi, termasuk rencana pemulihan keuangan. Beberapa sekutu Teluk, seperti kekuatan regional Arab Saudi, menahan dana setelah pertikaian diplomatik tahun lalu atas meningkatnya dominasi dalam politik Beirut dari gerakan Muslim Syiah Hizbullah yang didukung Iran. (AFP/OL-14)

BERITA TERKAIT