27 June 2022, 20:30 WIB

Mencari Titik Terang Legalisasi Ganja Medis di Indonesia


Pierre Lavender | Humaniora

Twitter
 Twitter
Andien Bertemu Ibu yang Viral Perjuangkan Legalisasi Ganja Medis di CFD.

BERBICARA ganja untuk kepentingan medis di Indonesia kembali mencuat lantaran ada seorang ibu bernama Santi yang menjadi viral karena membawa poster meminta tolong agar ia bisa mendapatkan ganja medis untuk anaknya, Pika.

Kejadian tersebut berlangsung di Car Free Day (CFD) di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (26/6). Aksinya ini juga diunggah dalam postingan beberapa akun media sosial, salah satunya penyanyi Andien Aisyah. Andien pun tak menyangka banyak mendapatkan respons netizen dari posingannya tersebut. 

Baca juga: Dari Beasiswa, Pemuda asal Bone Bisa Menjadi Dosen di Jepang

"Baru lihat twitter lagi, terharu liat twit teman-teman semua. Semoga Ibu Santi dan Pika, juga semua keluarga yang membutuhkan #ganjamedis segera menemukan titik terang ya," tulis Andien melalui akun twitter pribadinya, Senin (27/6).

Pika diketahui masih tengah berjuang melawan Cerebral Palsy (lumpuh otak), suatu penyakit kelainan kongenital pada gerakan, otot, atau postur. Penyakit ini disebabkan oleh perkembangan otak yang tidak normal, sering kali sebelum lahir. 

Pada saat CFD kemarin, Andien tertarik menghampiri sang ibu ditemani Pika anaknya yang tampak duduk di stroller dengan membawa poster yang menurutnya sangat berani. Sang ibu tak ragu menuliskan tulisan pada sebuah papan yang bertuliskan “Tolong, anakku butuh ganja medis”. Kata ‘ganja’ yang dimaksud bukanlah obat-obatan terlarang atau narkotika melainkan ganja tersebut dibutuhkan oleh Pika sebagai penderita penyakit Cerebral Palsy yaitu terapi minyak biji ganja atau lebih dikenal dengan CBD Oil.

Mendengar cerita sang ibu, Andien langsung memeluknya dan seketika itu juga Ibu Santi menangis tersedu dipelukan Andien. 

“Good luck bu, semoga Tuhan mudahkan usahamu dan Pika bisa cepat dapat terapi yang dibutuhkannya”, tulisnya sebagai bukti dukungan pada Ibu Santi.

Postingan Andien pun ramai disorot netizen, ada yang pro maupun yang kontra. Bentuk dukungan datang dari pemilik akun @ngelam00n. 

"Aku berharap, kalangan saintis dan medis tanah air menggiatkan regulasi olahan ganja," tulisnya.

Ada juga datang dari pemilik akun @alcadeaja yang juga mendukung legalisasi ganja untuk keperluan medis. 

Pemilik akun @luwakwhiteofee pun teringat dengan sosok Fidelis Arie yang sempat mendekam di penjara pada 19 Februari 2017 lantaran kepemilikan tanaman ganja di Sanggau, Kalimantan Barat untuk mengobati istrinya Yeni Riawati yang menderita penyakit syringomyelia. Sepeninggalan Fidelis ke penjara, kondisi Yeni berangsur-angsur menurun dan meninggal pada 25 Maret 2017.

"Jadi keinget lagi sama yg di Kalimantan. Suaminya ditahan krn nanem ganja, pdhl ganjanya itu untuk pengobatan istrinya. Suaminya ditahan, istrinya meninggal. Sedih bgt," tulisnya.

Di sisi lain, ada pula netizen yang kontra terkait legalisasi ganja. "Harusnya bukan legalisasi tapi regulasi, jadi orang yang sakit dan butuh itu buat jadi obat alternatif mungkin harusnya dibolehkan tapi dengan syarat penanganannya itu dari dokter atau BNN sendiri memantau," tulis akun twitter @petgoodboy.

“Aku ndak tau kenapa harus dilegalkan...tp kadang mikir obat penenang yg legal pun banyak yg disalahkan gunakan..apa mending ganja ini dilegalkan dengan pengawasan super ketat bagi pembeli dan pemakainya” ucap @warijo26130899.

 
 

(OL-6)

BERITA TERKAIT