27 June 2022, 19:49 WIB

Pembicaraan Iran dengan AS tentang Sanksi Nuklir Akhir Pekan Ini


Mediaindonesia.com | Internasional

AFP/Atta Kenare.
 AFP/Atta Kenare.
Saeed Khatibzadeh.

IRAN mengatakan pada Senin (27/6) bahwa pembicaraan tidak langsung dengan Amerika Serikat akan dilanjutkan minggu ini di negara Teluk. Ini sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015.

Negosiasi akan terpisah dari pembicaraan yang lebih luas di Wina antara Iran dan negara-negara besar yang dimediasi oleh Uni Eropa. Ini disebutkan diplomat top blok Joseph Borrell, Sabtu (25/6), di Teheran.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan pembicaraan akan fokus pada pencabutan sanksi yang dijatuhkan oleh Washington terhadap Teheran dan diadakan di negara Teluk Persia dalam beberapa hari mendatang atau akhir pekan ini.

Kesepakatan nuklir penting itu digantung sejak 2018, ketika presiden AS saat itu Donald Trump secara sepihak menarik diri darinya dan mulai menjatuhkan sanksi ekonomi yang keras pada musuh bebuyutan Amerika. Pemerintahan Presiden AS Joe Biden berusaha untuk kembali ke kesepakatan karena itu akan menjadi jalan terbaik ke depan dengan republik Islam itu.

"Yang akan kami lakukan dalam beberapa hari mendatang tidak menyangkut dimensi nuklir tetapi perbedaan yang ada (dan) pencabutan sanksi," kata Khatibzadeh. "Saya berharap kita akan melihat hasil positif dari pembicaraan ini," katanya kepada wartawan.

Baca juga: Pembicaraan Nuklir Iran Segera Dilanjutkan setelah Buntu Berbulan-bulan

"Jika Washington datang dengan jawaban, kita dapat melakukan pekerjaan dengan cepat. Bola ada di tangan Washington."

Pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir dimulai di Wina pada April tahun lalu tetapi menemui hambatan pada Maret tahun ini di tengah perbedaan antara Teheran dan Washington, terutama atas permintaan Iran agar Korps Pengawal Revolusi Islamnya dihapus dari daftar teror AS. Selama pembicaraan Wina, Iran juga berulang kali menyerukan jaminan AS bahwa tidak akan ada pengulangan penarikan Trump.

Baik Borrell maupun Khatibzadeh tidak mengidentifikasi negara yang akan menjadi tuan rumah diskusi tersebut. Kesepakatan 2015 yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama disepakati setelah kontak awal antara Iran dan Amerika Serikat di kesultanan Teluk, Oman, yang telah lama menjaga hubungan baik dengan kedua negara. (AFP/OL-14)

BERITA TERKAIT