KOREA Utara (Korut) mencatat 18.820 lebih banyak kasus demam, tetapi nihil kasus kematian baru di tengah wabah resmi covid-19. Media Korut mengatakan, Senin (20/6) pihak berwenang terus berkeras bahwa infeksi kasus tersebut.
Negara ini telah melaporkan lebih dari 4,6 juta kasus demam selama wabah resmi, tetapi pihak berwenang belum mengungkapkan berapa banyak dari pasien tersebut yang dites positif terkena virus korona. Pihak berwenang pada Jumat melaporkan lebih dari 23.100 kasus demam. Ini menandai hari ketiga berturut-turut infeksi yang dilaporkan tetap di bawah 30.000.
Organisasi Kesehatan Dunia telah menyatakan skeptis tentang klaim Korea Utara bahwa wabah itu berkurang, memperingatkan bahwa kasus-kasus tidak dilaporkan dan situasinya dapat memburuk. Secara resmi dikenal sebagai Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK), negara itu sejauh ini telah melaporkan hanya 73 kematian, jauh di bawah perkiraan wabah yang melibatkan jutaan infeksi.
Tim Peters, pendiri organisasi bantuan yang berbasis di Seoul, Helping Hands Korea Seoul, mengatakan kemungkinan Korea Utara meremehkan tingkat krisis di negara itu.
“Apalagi selain covid-19 yang bisa menjadi demam 4,6 juta yang tiba-tiba sejak penerimaan kasus covid-19 di DPRK pada pertengahan Mei? Pihak berwenang di sana memiliki banyak alasan untuk sangat khawatir bahwa sistem medisnya yang reyot akan mengalami tsunami kasus dan kewalahan,” kata Peters.
Nol Kematian covid-19
Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin mengumumnkan melalui Twitter-nya @Khairykj, bahwa Malaysia berhasil catatkan nol kematian akibat kasus covid-19, pada Minggu (19/6) malam.
"Hari ini, untuk pertama kalinya sejak 18 Desember 2020, Malaysia melaporkan nol kematian akibat covid-19," kata Khairy Jamaluddin, pada pukul 23.20 waktu Malaysia.
Malaysia akan terus melanjutkan transisi menuju endemisitas, yang telah telah dikalibrasi dan didorong oleh data. "Mari kita doakan terus membuahkan hasil," cuit Khairy Jamaluddin. (Cah/Try/Aljazeera/New Straits Times/I-1)