20 June 2022, 22:47 WIB

Harga Cabai Meroket, Pemda Lembata Tak Kuasa Menahan


Alexander P. Taum | Nusantara

MI/Bagus Suryo
 MI/Bagus Suryo
Harga cabai melambung di sejumlah daerah, perkilonya bahkan ada yang mencapai Rp150 ribu.

PEMERINTAH Daerah Lembata, Nusa Tenggara Timur mengaku tak kuasa menahan lonjakan harga sejumlah kebutuhan pokok seperti cabai dan minyak goreng di wilayahnya. Pemda setempat mengaku pasrah dan mengikuti mekanisme pasar.

Harga minyak goreng dalam kemasan 5 liter di Lembata kini telah mencapai Rp160 ribu. Harga cabai kini mendekati Rp100 ribu per kilogram. Bikin masyarakat menjerit akibat kenaikan harga ini.

Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan perdagangan Kabupaten Lembata, Longginus Lega, kepada Media Indonesia, Senin (20/6/2022) menjelaskan, pihaknya telah memantau pergerakan harga minyak goreng dan cabai, namun dirinya mengaku, tidak mampu berbuat sesuatu untuk mengatasi kenaikan harga tersebut.

"Ini mekanisme pasar ya begitu sudah. Kalau harga sudah naik tidak bisa turun lagi. Tentang minyak goreng, kenaikan harga terjadi setelah pemerintah mencabut subsidi minyak goreng secara Nasional. Kita tidak bisa apa-apa," ujar Longginus Lega santai.

Ia mengaku, tidak mampu memikirkan opsi operasi pasar karena pemerintah daerah tidak memiliki anggaran cukup. "Kita mau lakukan operasi pasar untuk menekan kenaikan harga sesuai harga yang ditetapkan pemerintah, tapi uangnya darimana. Kita tak ada dana," lirih Longginus.

Sebagai Kepala Dinas Koperindag, Longginus mengaku pesimis, pemerintah daerah mampu mengintervensi dengan berbagai kebijakan. Alasannya, kenaikan harga yang cukup signifikan, sangat dipengaruhi mekanisme pasar. (OL-13)

Baca Juga: Harga Cabai di Pesisir Melonjak Hingga Rp120 Ribu per Kg

BERITA TERKAIT