17 June 2022, 22:30 WIB

Menko PMK Meminta Kualitas Pendidikan di SMK ditingkatkan


Bayu Anggoro | Humaniora

DOK/SMK MUHAMMADIYAH 1 KEPANJEN
 DOK/SMK MUHAMMADIYAH 1 KEPANJEN
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Efenddy saat menghadiri National Showcase SMK Bisa 

 

MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
Muhadjir Effendy meminta peningkatan kualitas pendidikan vokasi
khususnya SMK. Hal ini sangat penting demi tercapainya Indonesia Emas
2045.

Menurutnya, SMK menjadi salah satu kunci dalam melahirkan penduduk usia
produktif yang berkualitas. "Pendidikan vokasi harus lebih ditingkatkan
lagi, karena lebih banyak dibutuhkan," katanya saat menghadiri National
Showcase SMK Bisa yang terselenggara berkat kerja sama Kemendikbudristek dengan PT Astra Internasional Tbk, di SMK  Muhammadiyah 1 Kepanjen, Malang, Jawa Timur, Jumat (17/6).

Muhadjir mengaku khawatir lulusan SMK saat ini tidak sesuai dengan kebutuhan industri. Oleh karena itu, hal ini menjadi perhatian serius
Presiden Joko Widodo sehingga menerbitkan Perpres Nomor 68 Tahun 2022
Tentang Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi.

Menteri mengapresiasi program National Showcase SMK Bisa karena
diyakini sangat berdampak terhadap peningkatan kualitas lulusan SMK. Hal ini akan menjadi ekosistem untuk mempertemukan lulusan SMK
dengan dunia industri.

"Kalau di industri ada teknologi baru, segera sosialisasikan ke SMK.
Misalnya, siapkan siswa-siswa SMK sebelum mobil listrik datang. SMK bisa dilatih untuk menyiapkan ekosistem ini," katanya.

Dia pun kembali mengapresiasi program ini. "Pemerintah sangat
mengapresiasi Astra yang sudah memberi perhatian kuat, komitmen untuk
memajukan Indonesia," katanya.


Kualitas lulusan


Di tempat yang sama, Direktur SMK Dirjen Vokasi Kemendikbudristek,
Wardani Sugiyanto, menjelaskan, melalui National Showcase SMK Bisa yang
dikerjasamakan dengan PT Astra International Tbk, ini diharapkan mampu
meningkatkan kualitas lulusannya.

"Kami ingin menunjukkan sebagai unggulan, SMK bisa menyalurkan lulusannya ke industri," ujarnya.

Dengan pendekatan platform Merdeka Mengajar, dia berharap program ini
bisa menjawab kebutuhan industri. "Ini menambah semangat bersama kepala
SMK dalam mengelola SMK agar semakin link and match dengan dunia usaha
dan industri," katanya.

Pada National Showcase SMK Bisa ini, SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen, Malang terpilih sebagai yang terbaik. Program pengembangan SMK secara mendalam binaan PT Astra International ini mengedepankan kemitraan dan
penyelarasan dengan Grup Astra untuk menjadikam SMK sebagai rujukan
nasional.

SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen terpilih menjadi yang terbaik setelah
menyisihkan 3.200 sekolah lainnya. "Pemilihannya dilakukan secara
mendalam dan dengan assesstment National Showcase yang ketat," kata
Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen, Maryanto.

Dia menjelaskan, dalam pembelajaran, sekolahnya menerapkan budaya
industri. "Kami menggandeng Astra, sertifikasi guru dan karyawan,
pemagangan, sehingga dalam proses pembelajaran, budaya industri ada di
sekolah," jelasnya.

Chief of Corporate Affairs PT Astra International Tbk, Riza Deliansyah,
menjelaskan, dengan memiliki sekitar 300 anak usaha, Grup Astra sangat
membutuhkan sumber daya lulusan SMK. "Kami ingin ketemu dengan apa yang
dibutuhkan industri, dan apa yang disediakan SMK," katanya.

Bahkan, dia tak ragu menyebut lulusan SMK sangat dibutuhkan untuk
memimpin berbagai posisi di Grup Astra di masa depan. Melalui National
Showcase SMK Bisa, pihaknya membina 3.200 SMK dari seluruh Tanah Air.

"Ada 85 SMK Muhammadiyah yang kami kerjasamakan. Ada 20 (SMK
Muhammadiyah) di Jatim, 7 SMK di Jawa dan Kalimatan meraih bintang lima
SMK bisa," katanya.

Melalui program ini, dia berharap pengembangan SMK dilakukan secara
mendalam dan menyeluruh. "Bukan hanya fisik dan bangunan, tapi kurikulum juga ikut mendukung sehingga link and match apa yang dibutuhkan industri bisa dipenuhi SMK," katanya. (N-2)

BERITA TERKAIT