15 June 2022, 17:57 WIB

Kick Off Metting, P20 Tawarkan Solusi Tantangan Stabiltias Global


Putra Ananda | Ekonomi

ANTARA/FIKRI YUSUF
 ANTARA/FIKRI YUSUF
Ketua DPR RI Puan Maharani

SEBAGAI upaya membangun sinergi dan kolaborasi antara DPR RI dengan stakeholders terkait dari negara-negara peserta Presidensi Group of 20 (G20), DPR RI selaku tuan rumah Parliamnetary Speaker's Summit (P20) mengadakan pertemuan perdana (Kick-off meeting) P20 Summit.

Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) Fadli Zon menyebut setiap parlemen yang terlibat dalam kegiatan P20 akan menawarkan solusi mengenai tantangan ketidakpastian stabilitas global pascapemulihan pandemi covid-19 serta dampak krisis perang yang terjadi di Eropa antara Rusia dan Ukraina.

"Dunia dihadapkan pekerjaan rumah baru dari dampak krisis antara Rusia dan Ukraina yaitu meningkatnya harga komoditas, ancaman krisis pangan, pasar saham yang terguncang, melambatnya perutmbuhan ekonomi, tingginya akan pengangguran," ungkap Fadli Zon dalam diskusi pembuka Kickoff Meeting P20 yang berlangsung di Surabaya, Rabu (15/6).

Dalam pertemuan P20, DPR RI menekankan peran parlemen dalam pemulihan pascapandemi melalui tema Stronger Parliament for Sustainable Recovery. Tema ini akan menjadi bahan diskusi para ketua parlemen G20 pada perhelatan the 8th G20 Parliamentary Speakers' Summit.

"DPR RI tentu jadi tandem utama pemerintah Indonesia di ajang presidensi G20. Dalam hal ini BKSAP merupakan motor DPR RI di bidang diplomasi antar parlemen. Kami terus melakukan koordinasi, kolaborasi dengan berbagai kepentingan dengan memberikan dukunga penuh pelaksanaan G20," ungkap Fadli.

Fadli menjelaskan DPR membagi penanganan isu prioritas P20 menjadi 3 bagian yakni pengembangan arisetektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital hingga transisi menuju energi terbarukan.

Selanjutnya dalam rangka menjalankan fungsi parlemen secara global, Fadli menyebut ada 4 isu prioritas yang akan diangkat yakni, pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau, tantangan terkini krisis pangan energi dan stagnasi, parlemen efektfif dan demokrasi yang dinamis, serta kesetraan gender dan pemberdayaan perempuan.

"Politik dan pendekatan ilmiah harus saling menopang dalam merumuskan sebuah kebijakan. Keduanya harus saling melengkapi dan mengkoreksi," jelas Fadli.

Baca juga: Kunker ke Jatim, Puan akan Buka Kickoff Meeting P20 di Surabaya

Kegiatan Kickoff Meeting P20 dibuka langsung oleh Ketua Umum DPR RI Puan Maharani. Dalam pidatonya, Puan menuturkan bahwa pelaksanaan P20 merupakan peran aktif dari DPR untuk menjalankan diplomasi antara parlemen. Pelaksanaan presidensi G20 disebutkan oleh Puan dibayangi oleh berbagai krisis yang tidak lepas dari dampak pandemi covid-19.

"Krisis global dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari rakyat di berbagai rakyat. Kita membutuhkan kerja sama, kolaborasi, gotong royong antar negara, antar pihak dan antar bidang," ungkap Puan.

Kegiatan P20 tahun ini mengangkat tema stornger parliament for suitanable recovery. Tema tersebut menyesuaikan tema besar pelaksanaan G20 yakni recover together recover stronger. Pelaksanaan P20 merupakan bentuk elemen demokrasi yang memperkuat agenda akuntabilitas G20.

"P20 berperan memberikan perpsepktif parlemen, menjemabtatan perbedaan atnara negara, memperluat interaksi dan jejaring atanra keutua parlemen G20 dan negara mitra," ujar Puan.

Puan menuturkan dukungan politik parlemen akan menjadi komunikator atau jembatan terhadap kebijakan-kebijakan hasil agenda pertemuan G20. Dukungan politik parlemen juga diharapkan akan berdampak langsung terhadap konstituen sesuai denga funsi parlemen aykni legislasi, anggaran, serta pengawasan.

"Hasil P20 diharapkan dapat menetapkan sebuah kesepakatan bersama, kesepaktan yang dapat mendorong adanya aksi nyata dan langkah konkrit untuk megnatasi masalah global. Kita berusaha memabangun suatu dunia dimana seitap orang dapat hidup dalam suasana dama, keadilan dan kemakumran bagi semua pihak," ungkap Puan. (A-2)

BERITA TERKAIT