18 May 2022, 00:04 WIB

Halal Bihalal MUI, Merajut Ukhuwwah Untuk Bangun Ekonomi Umat


Mediaindonesia,com | Humaniora

Dok. MUI
 Dok. MUI
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menghadiri halal bihalal MUI

MAJELIS Ulama Indonesia menyelenggarakan Halal bihalal Nasional dengan seluruh jajaran MUI se-Indonesia, juga dengan semua komponen, bangsa baik yang berada di pemerintahan, partai politik, parlemen maupun ormas-ormas Islam. 

Ketua panitia Halal bi Halal MUI, Cholil Nafis, atau yang akrab disapa Kyai Cholil, mengatakan kegiatan itu diselenggarakan dalam rangka menyatukan seluruh komponen bangsa yang saat ini ada gejala retak dan kurang solid. 

"Kondisi bangsa kita saat ini dalam kondisi ambang retak solidaritasnya, masing-masing sering berjuang untuk kepentingan kelompok atau gololongannya. Persis seperti yang dinyatakan Allah swt dalam firman-Nya, 'Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. (QS. Ar Rum: 32). Sementara kondisi bangsa kita didera persoalan ekonomi yang tidak ringan, apalagi akibat dampak covid--19 selama 2 tahun terakhir," ujarnya.

Jika keretakan apalagi perpecahan antar komponen bangsa terus berlangsung, maka kehidupan bangsa akan semakin sengsara, dan rakyat semakin menderita.

Padahal, alnjut Cholil, Indonesia adalah bangsa yang besar, yang memiliki potensi sumber daya manusia potensial dan sumber daya alam yang sangat kaya. 

Baca juga : 29,5 Juta Masyarakat Rentan dan Umum Telah Divaksinasi Booster

"Karena itu, momentum idul fitri 1443 H ini, merupakan momentum yang penting untuk mengingatkan seluruh komponen bangsa agar bersatu padu demi kepentingan rakyat, bangsa dan Negara dengan semangat halal bihalal," tegasnya.

Cholil menjelaskan, halal bihalal adalah istilah Indonesia, walau berbahasa Arab tetapi tidak dikenal di Arab. Halal bihalal adalah semangat mempersatukan yang dilandasi semangat untuk memaafkan kepada pihak manapun yang layak diberikan maaf. 

"Halal bhalal bisa menjadi ajang rekonsialiasi bangsa kita dengan saling memaafkan dengan ketulusan hati sehingga keretakan dan perpecahan yang mengancam bangsa kita dapat diatasi," katanya.

Ia menambahkan, khusus dikalangan umat Islam, Majelis Ulama Indonesia dan umat dapat bersatu padu dalam satu kepentinggan izzul Islam wal muslimin serta memperkokoh Negara kesatuan Republik Indonesia dengan dasar Pancasila dan menjunjung Bhineka Tunggal Ika.

"Kemuliaan umat Islam tidak hanya dicapai dengan kuantitas umat yang banyak atau simbol-simbol Islam yang berdiri tegak, tetapi juga ditopang oleh keadaan ekonomi umat. Kalau ekonomi kuat, akidah juga kuat. Karena itu MUI berharap, kegiatan ini akan memberi makna untuk kita semua untuk memperkokoh  persatuan dan kesatuan umat menuju umat yang kuat, sehat dan bermartabat," pungkas Cholil. (RO/OL-7)

BERITA TERKAIT