12 April 2022, 10:07 WIB

BRIN Serahkan Pengelolaan Kapal Riset Baruna Jaya ke Swasta


Faustinus Nua | Humaniora

Antara
 Antara
Kapal Riset Baruna Jaya IV saat melakukan penyisiran di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.

BADAN Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) resmi menyerahkan pengelolaan kapal riset Baruna Jaya I, III dan VIII kepada pihak swasta. 

Kapal riset canggih yang sebelumnya dikelola BPPT, per 1 April 2022 diserahkan ke PT Sinarmas LDA Maritime (PT SLM) selaku pengelola baru.

Plt Deputi Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN Yan Rianto mengatakan sudah seharusnya BRIN fokus pada kegiatan riset dan inovasi. Untuk pengelolaan infrastruktur lebih baik dikelola pihak yang profesional.

“BRIN itu fokusnya pada riset dan inovasi. Sehingga hal-hal terkait operasional, seperti pengelolaan kapal riset, diserahkan kepada pihak yang profesional,” ujar Yan dalam keterangan resmi, Selasa (12/4).

Baca juga: BRIN Kembangkan Upaya Deteksi Produk Halal yang Cepat

Menurut Yan, pengelolaan kapal riset oleh pihak lain akan menjadi solusi terhadap persoalan yang dihadapi BRIN. Salah satunya, pembayaran upah Anak Buah Kapal (ABK). Selama ini, pembayaran upah ABK mengikuti standar gaji yang ditetapkan pemerintah. Hal ini menjadikan ABK sulit berkembang.

“Melalui pihak ketiga ini, upah para ABK tentunya akan disesuaikan dengan ketentuan perusahaan pengelola. Diharapkan, para ABK yang telah memenuhi persyaratan, diserap dan mendapatkan penggajian yang sesuai,” imbuhnya.

Lewat kecanggihan fasilitas yang dimiliki PT SLM, pihaknya lebih mudah memantau kondisi dan posisi kapal yang sedang berlayar. Dengan begitu, diharapkan kapal riset mampu beroperasi lebih baik dan lebih mudah mengetahui kondisi kapal, sehingga mempermudah melakukan perbaikan apabila terjadi kerusakan.

Sebelum PT SLM ditetapkan sebagai pihak pengelola kapal riset, BRIN sempat mengalami kesulitan mendapatkan calon mitra. “Dalam perjalanannya, ada kesulitan untuk mendapatkan mitra. Mayoritas calon mitra yang ikut seleksi ternyata tidak memenuhi standar mutu kualifikasi,” jelas Plt Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi Agus Haryono.

Baca juga: Independensi dan Kolaborasi Riset Kunci Iklim Riset yang Kondusif

Dengan skema kerja sama ini, penggunaan kapal riset dilakukan melalui kontrak kerja sama Deputi Bidang Infrastruktur Riset dan Inovasi dengan lembaga periset. Deputi bidang Infrastruktur Riset dan Inovasi melalui Direktorat Pengelolaan Armada Kapal Riset menyiapkan pelaksanaan riset baik personel, maupun instrumentasi yang diperlukan.

Serta, berkoordinasi dengan PT SLM selaku ship operator guna menyiapkan kapal riset. Terhadap handover pengelolaan kapal riset, BRIN berharap dapat memulai pengelolaan kapal riset secara profesional yang memenuhi standar dan norma secara nasional dan global.

Dengan begitu, dapat meningkatkan pelayanan riset pesisir, laut dan samudera secara optimal kepada periset dan dunia industri. Pengelolaan tipe ini merupakan yang pertama di Tanah Air dan menjadi terobosan manajemen.(OL-11)

BERITA TERKAIT