01 March 2022, 20:22 WIB

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia Ajak Mahasiswa Jadi Insan Pencipta


mediaindonesia.com | Humaniora

Ist
 Ist
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia ada Kuliah Umum Perdana Semester Genap Universitas Insan Cita Indonesia (UICI), Selasa ((1/3). 

MASIH sedikitnya lulusan perguruan tinggi yang fokus pada dunia usaha dan inovasi, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengajak mahasiswa untuk fokus menjadi Insan pencipta.

Hal ini disampaikan Bahlil pada Kuliah Umum Perdana Semester Genap Universitas Insan Cita Indonesia (UICI), Selasa ((1/3). 

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) bersama Universitas Indonesia beberapa waktu lalu, Bahlil menyebut bahwa mayoritas mahasiswa berkeinginan untuk bekerja sebagai karyawan. Hanya segelitir yang berminat di dunia usaha dan inovasi. 

Padahal indikator negara maju adalah jumlah pengusaha harus minimal 14 % dari total jumlah penduduk. Dengan kemudahan mengurus perizinan dan digitalisasi menurut Bahlil adalah kesempatan mahasiswa untuk mulai mandiri.

“Jangan berharap lulus kuliah jadi PNS, karyawan misalnya. Kita dengan potensi dan jejaring yang kita miliki harus lebih dari itu,” ungkap Bahlil dengan menyemangati mahasiswa UICI dari dua angkatan.

Ia juga mengingatkan di dunia ini hanya dua yang bertitel “Maha”. Selain Tuhan maka ia adalah Mahasiswa. “Kalau sudah Maha maka berfikir dan bertindaklah diluar kapabilitas seorang siswa,” ucapnya. 

Mantan Ketum Hipmi ini juga menyemangati mahasiswa agar tidak berkecil hati berkuliah di kampus UICI yang masih baru. Ia menyebut bahwa besar kecilnya Kampus tidak bisa menjamin kesuksesan dan masa depan mahasiswa. 

Ia mencontohkan dirinya yang berkuliah di kampus kecil di Papua. “Menurut saya UICI ini pilihan yang paling tepat. Meskipun ia masih baru, fasilitasnya belum lengkap. Tapi UICI memiliki jejaring yang sangat kuat,” tuturnya. 

Seperti diketahui, Universitas Insan Cita Indonesia adalah kampus baru yang izin pendiriannya dari Kemendikbud Ristek RI pada 30 Desember 2020. Kemudian diumumkan oleh Presiden RI pada 15 Januari 2021 dan baru berusia satu tahun. 

“Meskipun UICI ini kampus baru, kami sudah meraih beberapa pencapaian dan menjalin kerjasama dengan banyak Lembaga dan perusahaan,” ungkap Rektor UICI Prof Dr Laode M Kamaluddin, M. SC, M.Eng.

Prof Laode menjelaskan bahwa seperti harapan Presiden RI kepada UICI untuk fokus pada penanganan 9 juta talenta digital dan digital leadership. Jumlah ini adalah kebutuhan negara untuk menyambut Indonesia emas 2045. (RO/OL-09)

BERITA TERKAIT