NORWEGIA, Selasa (1/2), mengumumkan rencana untuk mencabut sebagian besar pembatasan covid-19 meski varian Omikron menyebabkan lonjakan kasus virus korona.
Pemerintah Norwegia menyebut warga harus belajar untuk hidup bersama virus yang menyebabkan dunia dilanda pandemi selama dua tahun ini.
Covid-19 varian Omikron telah menyebabkan kasus covid-19 meroket di Norwegia namun jumlah pasien covid-19 yang dirawat di rumah sakit tidak mengalami lonjakan karena angka vaksinasi yang tinggi.
Baca juga: Perdana Menteri Portugal Positif Covid-19
"Kami telah berada di titik dimana kami bisa mencabut banyak dari pembetasan kesehatan yang harus kami jalani selama musim dingin yang lalu," ujar Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Stone dalam konferensi pers.
"Kami harus belajar hidup dengan angka infeksi yang tinggi," lanjutnya.
Warga Norwegia, kini, tidak lagi harus menjalani karantina jika melakukan kontrak dengan mereka yang positif covid-19. Namun, tes harian harus dilakukan selama lima hari dan periode isolasi untuk pasien covid-19 diturunkan dari enam hari menjadi empat hari.
Kerja dari rumah (WFH) tidak lagi menjadi kewajiban dan warga diizinkan kembali bertamu dan menghadiri pertandingan olahraga dengan jumlah yang terbatas.
Pelancong yang datang ke negara Skandinavia itu tidak lagi diwajibkan menjalani tes covid-19.
Pembatasan penjualan alkohol di bar dan restoran juga diakhiri.
Kebijakan baru itu mulai berlaku pada Selasa (1/2) pukul 23.00 waktu setempat.
Meski begitu, penggunaan masker masih diwajibkan di transportasi publik dan toko saat warga tidak mungkin menjaga jarak sosial.
Sebelumnya, negara tetangga Norwegia, Denmark, Selasa (1/2), menjadi negara Uni Eropa pertama yang mencabut seluruh pembatasan covid-19 mereka.
Lebih dari 781 ribu kasus covid-19 dan 1.440 kematian telah dilaporkan di Norwegia saat 91% populasi mereka telah divaksinasi. (AFP/OL-1)