01 February 2022, 22:45 WIB

PBB : 1.500 Orang tewas Pascakudeta Militer Myanmar 


Mediaindonesia.com | Internasional

AFP/Handut anonymous source on Facebook
 AFP/Handut anonymous source on Facebook
Aksi protes kudeta militer di Myanmar

KANTOR Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan sedikitnya 1.500 orang tewas dalam protes menentang kudeta di Myanmar yang berlangsung selama setahun terakhir, sementara ribuan orang lainnya kemungkinan tewas dalam konflik bersenjata. 

"Kami telah mendokumentasikan 1.500 orang yang terbunuh, tetapi ini hanya dalam konteks protes," kata juru bicara HAM PBB Ravina Shamdasani, Selasa. 

Ia mengatakan, korban termasuk 200 orang yang tewas karena penyiksaan dalam tahanan militer. 

"Ini 1.500 tidak termasuk orang yang tewas akibat konflik bersenjata. Kami memahami bahwa jumlahnya ribuan," kata Shamdasani. 

Baca juga : Amnesty Sepakati Kelompok Hak Asasi Lain Kutuk Apartheid Israel

Selama periode itu pula, sedikitnya 11.787 orang ditahan secara tidak sah di Myanmar, termasuk 8.792 orang yang masih ditahan. 

"Ini untuk menyuarakan penentangan mereka terhadap militer, baik dalam protes damai atau bahkan melalui aktivitas daring," ujar Shamdasani, menjelaskan tentang angka penahanan sewenang-wenang yang dilakukan militer Myanmar. 

Sementara itu, junta yang berkuasa di Myanmar telah membantah perkiraan sebelumnya tentang jumlah korban tewas yang dirilis oleh kelompok-kelompok HAM. (Ant/OL-7)

BERITA TERKAIT