DEWAN Keamanan PBB akan bertemu secara tertutup pada Senin (10/1) untuk membahas pengujian apa yang dikatakan Korea Utara sebagai rudal hipersonik, menurut sumber-sumber diplomatik.
Pertemuan itu diminta oleh Amerika Serikat (AS), Prancis dan Inggris -- tiga dari lima anggota tetap Dewan Keamanan -- serta Irlandia dan Albania, kata sumber itu pada Kamis (6/1).
Pada 2017, Dewan Keamanan dengan suara bulat meloloskan sanksi ekonomi setelah Korea Utara melakukan uji coba nuklir dan rudal.
Tidak ada deklarasi bersama yang diperkirakan setelah pertemuan tersebut, kata seorang diplomat, meskipun yang lain menambahkan bahwa pernyataan itu kemungkinan akan dikeluarkan sebelum atau sesudahnya.
Media pemerintah Korean Central News Agency (KCNA) mengatakan rudal yang diluncurkan pada Rabu (5/1) itu membawa "hulu ledak meluncur hipersonik" yang tepat mengenai target 700 km (435 mil), tanpa mengidentifikasi peluncur.
Hulu ledak itu, tambahnya, juga menunjukkan kemampuan baru, bergerak 120 kilometer ke samping setelah terlepas dari peluncur untuk menyerang target.
Peluncuran itu adalah uji coba kedua yang dilaporkan dari apa yang diklaim Pyongyang sebagai "rudal hipersonik", setelah uji coba serupa pada September 2021 lalu.
AS, Jepang dan Kanada termasuk di antara mereka yang dengan cepat mengutuk peluncuran tersebut, dengan menyatakan bahwa itu melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan dan mengancam keselamatan di kawasan serta masyarakat internasional.
Pyongyang berpendapat bahwa pengembangan lanjutan dari teknologi senjatanya diperlukan untuk mempertahankan diri dari kemungkinan invasi Amerika. (AFP/Nur/OL-09)