18 December 2021, 08:44 WIB

Aung San Suu Kyi Muncul di Pengadilan dengan Seragam Tahanan


 Atikah Ishmah Winahyu | Internasional

Philip FONG / AFP
 Philip FONG / AFP
Para aktivis demokrasi membawa foto Aung San Suu Kyi dalam unjuk rasa HAM di Tokyo, Jepang, Sabtu (11/12).

PEMIMPIN terguling Myanmar Aung San Suu Kyi muncul di pengadilan dengan mengenakan atasan putih dan longyi coklat sampul yang merupakan seragam khas untuk tahanan di negara tersebut pada Jumat (17/12).

Suu Kyi, 76, bulan ini dijatuhi hukuman empat tahun penjara karena dituduh menghasut dan melanggar peraturan Covid-19 oleh pengadilan. Hukumannya kemudian dikurangi menjadi dua tahun penahanan di lokasinya yang sekarang dan dirahasiakan.

Ini adalah pertama kalinya Suu Kyi, yang lekat dengan pakaian tradisional yang elegan terkadang dengan hiasan bunga di rambutnya, terlihat mengenakan seragam penjara di pengadilan dan tidak jelas apakah itu menandakan perubahan yang lebih luas dalam cara dia dan pejabat lainnya yang diadili sedang dirawat.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak kudeta terhadap pemerintah Suu Kyi yang terpilih secara demokratis. 

Penangkapan Suu Kyi memicu gelombang protes yang meluas. Masyarakat internasional juga mengecam tindakan junta militer dan menjadikan pemerintahan sipil Myanmar yang dipimpin Suu Kyi berakhir setelah Myanmar lama dalam cengkraman militer.

Vonis itu adalah yang pertama dari hampir selusin kasus terhadap Suu Kyi yang membawa hukuman gabungan maksimum lebih dari 100 tahun penjara. Suu Kyi menyangkal semua tuduhan.

Seorang mantan walikota Naypyitaw, Myo Aung, yang juga diadili, juga terlihat di pengadilan dengan seragam penjara pada hari Jumat, kata sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Sarung sampul, yang dikenal sebagai longyi, adalah pakaian tradisional yang dikenakan oleh pria dan wanita di Myanmar.

Dalam pernyataan yang diterbitkan pada hari Selasa (14/12), penguasa militer Min Aung Hlaing mengatakan di media pemerintah bahwa Suu Kyi dan presiden terguling Win Myint akan tetap berada di lokasi yang sama selama persidangan mereka dan tidak akan dikirim ke penjara.

Suu Kyi menghabiskan waktu bertahun-tahun di bawah tahanan rumah karena penentangannya terhadap pemerintahan militer.

Suu Kyi dibebaskan pada 2010 dan memimpin partai Liga Nasional untuk Demokrasi meraih kemenangan telak dalam pemilihan 2015 sebelum ditangkap setelah kudeta militer 1 Februari.

Pengadilannya di Naypyitaw telah ditutup untuk media dan pengacara Suu Kyi dilarang berkomunikasi dengan media dan publik. (Aiw/Straittimes/OL-09)

BERITA TERKAIT