PENGAMAT telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) M Ridwan Effendi mengatakan universitas harus terus mengasah kemampuan mahasiswa dengan pengetahuan aplikatif dan praktis sehingga mereka siap ketika memasuki dunia kerja yang makin digital.
"Sekarang ini memang banyak pengetahuan dasar dan aplikatif yang harus dikuasai oleh mahasiswa sebelum lulus. Kurikulum ITB sendiri, di perguruan-perguruan tinggi memang sudah disesuaikan dengan kemajuan digital ini," kata Ridwan saat ditemui di satu acara di Raja Ampat, Papua, akhir pekan lalu.
Lektor Kepala, Kelompok Keahlian Telekomunikasi ITB itu menjelaskan perguruan tinggi sejauh ini telah melakukan transformasi digital, selain materi-materi kuliah yang disesuaikan juga aplikasi-aplikasi yang praktis kerja sama dengan industri harus dibina sehingga mahasiswa punya bekal yang cukup memasuki dunia digital.
Baca juga: PPKM Level 1, Untar Gelar Wisuda dengan Dua Cara
Menurut Ridwan, transformasi digital di perguruan tinggi Indonesia sebenarnya sudah dipercepat sejak 2019 dengan digulirkannya program Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar oleh pemerintah, dengan mahasiswa sudah boleh memilih kurikulumnya serta bisa magang di industri untuk meningkatkan kemampuam mereka.
ITB, jelas Ridwan, sudah berkolaborasi dengan dunia industri, di antaranya dengan perusahaan teknologi Huawei.
Huawei telah menyediakan laboratorium teknologi untuk meningkatkan kapasitas mahasiswa mulai dari mendesain network skala kecil hingga besar serta pelatihan-pelatihan bersertifikat.
"Jadi ada sertified training untuk guru dan dosen juga sudah dijalankan" katanya.
Dan, dalam program kerja sama itu, Ridwan mengungkapkan setiap tahunnya ada sekitar 100 mahasiswa ITB yang terlibat dan juga beberapa dosen.
Dengan sudah berjalannya program kolaborasi industri itu selama kurang lebih 10 tahun, total talenta digital yang sudah dicetak kurang lebih 1.000 orang.
Ridwan mengharapkan program kerja sama antara dunia pendidikan, industri, dan pemerintah ini perlu dikembangkan lebih lanjut untuk menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang siap digital.
Pertumbuhan ekonomi digital yang pesat yang sudah dimulai saat ini memang perlu diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang besar di sektor digital. Indonesia diperkirakan masih kekurangan 600 ribu SDM ekonomi digital per tahun, sehingga perlu terus ditingkatkan upaya-upaya mencetak talenta-talenta digital. (Ant/OL-1)