ATLET paralimpiade, yang kehilangan kedua kaki dan tangannya, Theo Curin, Rabu (10/11), memulai upayanya berenang sejauh 122 kilometer menyeberangi danau tertinggi di dunia. Aksi itu dilakukannya untuk meningkatkan kesadaran mengenai bahaya polusi.
Didampingi oleh peraih medali Olimpiade Malia Metella dan Matthieu Witvoet, Curin bertolak pada pukul 8.15 waktu setempat dari Copacabana, di sisi Bolivia Danau Titicaca, yang terletak 3,800 meter di atas permukaan laut.
"Saya sangat meosional," ujar pria berusia 21 tahun yang kehilangan sebagian dari kedua kaki dan tangannya di usia 6 tahun karena menderita meningitis.
Baca juga: Buka Kembali Tempat Usaha, Rekor Kematian Covid-19 Rusia Melonjak
Ketiga perenang Prancis, yang akan saling bergantian berenang sementara dua lainnya berisitrahat di kapal yang terbuat dari barang daur ulang berharap bisa menyelesaikan aksi mereka dalam tempo 10 hari saat mereka mendarat di Puno, Peru.
Selama perjalanan, mereka akan meminum air danau yang disaring serta menyimpan makanan dalam tas reusable sehingga tidak memproduksi sampah.
Curin finis keempat di Paralimpiade Rio 2016 di nomor gaya bebas 200 meter dan merupakan dua kali peraih medali perak kejuaraan dunia.
Metella adalah peraih medali perak gaya bebas 50 meter di Olimpiade Athena 2004 sementara Witvoet menyebut dirinya sebagai petualang lingkungan. (AFP/OL-1)