14 June 2021, 09:10 WIB

Anak-anak Terminal Kota Tegal Lulus Pendidikan Non Formal


NUSANTARA | Nusantara

MI/Supardji Rasban
 MI/Supardji Rasban
Sekretaris Daerah/Sekda Kota Tegal Jawa Tengah, Johardi mengalungkan tanda wisuda kepada seorang siswi.

SAKILA Kerti sebuah lembaga pendidikan non formal di Kota Tegal Jawa Tengah, mewisuda anak didiknya dari mulai tingkat anak-anak hingga Kejar Paket dari A B dan C. Acara wisuda tersebut digelar dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

Sebagai informasi Sakila Kerti mempunyai sejumlah tempat pendidikan nonformal, salah satunya di Terminal Bus Kota Tegal yang siswa siswinya orang tua dan anak-anak pedagang di terminal bus tersebut.

Ketua DPRD Kota Tegal Sukendro, menyebut Sakila Kerti merupakan lembaga pendidikan nonformal yang dalam kiprahnya ikut berupaya mencerdaskan kehidupan bangsa. "Mencerdaskan kehidupan warga tidak harus melalui pendidikan formal," ujar Sukendro, yang ikut menhgadiri acar wisuda tersebut, Minggu (13/6/2021).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tegal Johardi, menyebut pendidikan nonformal menjadi sangat penting bagi mereka yang benar-benar membutuhkan. Seperti warga terminal yang digagas Sakila Kerti menjadi wadah bagi mereka yang ingin bisa membaca dan juga mempunyai keterampilan tertentu.  "Karena mereka juga memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan," ucap Johardi.

Johardi mengingatkan masyarakat untuk tidak memandang rendah lembaga mana yang berhasil meluluskan peserta didiknya dan tidak usah berkecil hati bersekolah di lembaga nonformal. "Karena lembaga nonformal juga kepanjangan tangan dari pemerintah dalam rangka memberikan pendidikan kepada masyarakat," ucap Johardi.

Pendiri sekaligus pengelola Sakila Kerti Yusqon, menerangkan wisuda dari anak-anak RA, TK, Kejar Paket Sakila Kerti tersebut setelah menempuh pendidikan selama dua tahun dan sudah saatnya naik ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

"Tahun ini bertepatan dengan 10 tahun berdirinya Sakila Kerti, yang saat itu dibentuk pada masa Walikota Ikmal Jaya dengan slogan Tegal Cerdas. Kami juga akan menggelar serangkaian kegiatan pada Desember mendatang dengan mengundang tokoh-tokoh nasiona. Acaranyal dari mulai seminar, bedah buku dan olah raga bersama," ucap Yusqon.

Yusqon menjelaskan Sakila Kerti juga bekerjasama dengan dinas terkait, dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tegal, Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (Diskop UMKM), Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP2PA), Kwartir Cabang (Kwarcab) Kota Tegal dan menggandeng juga pihak swasta untuk literasi digital mengikuti kemajuan jaman.

"Banyak yang akan dilaksanakan melalui kerja sama tersebut, dari konsultasi tentang hukum Islam, kewirausahaan melalui produksi kripik sukun, bidang kepramukaan untuk siswa siswi Sakila Kerti maupun perlindungan anak dari DPPKBP2PA Kota Tegal," jelasnya.

Pembina Sakila Kerti sekaligus Duta Baca Kota Tegal Atmo Tan Sidik, mengungkapkan jika dirinya melihat ada keikhlasan seorang Yusqon dalam berjuang melalui pendidikan nonfotrmal. "Mulai dari pendidikan sampai juga pada peningkatan perekonomian melalui wirausaha," ujar Atmo yang juga Budayawan Pantura tersebut.

Kepala Kantor Kemeneterian Agama (Kemenag) Kota Tegal Akhmad Farkhan, menyebut kerja sama dengan sakila Kerti agar pendidikan Islam juga hadir di terminal. "Baik melalui pesantren ataupun Kemenang Corner dengan layanan-layanan perihal hukum-hukum Islam dan sebagainya," ujar Farkhan. (OL-13)

Baca Juga: Sleman Masih Sumbang Kasus Tertinggi Covid di DIY

 

BERITA TERKAIT