RENCANA pemerintah untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur disambut antusias para pengusaha domestik. Mereka pun menyatakan kesiapan untuk membantu pemerintah dalam membangun infrastruktur serta sarana dan prasarana lainnya.
Diungkapkan Direktur Utama PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS), ekspansi pasar ke Kalimantan Timur merupakan langkah yang bagus untuk perusahaan. Pasalnya. Presiden Joko Widodo telah menetapkan rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur sehingga untuk mewujudkan rencana tersebut pemerintah perlu mempersiapkan pembangunan infrastruktur fisik.
Baca juga: Pusat Pemerintahan Ibu Kota Baru Dibangun Pertama
“Dengan terpilihnya Kaltim sebagai calon ibukota, maka akan berpengaruh kepada industri konstruksi di Kaltim. BEBS tidak mau ketinggalan untuk berperan serta dalam pembangunan calon Ibu Kota baru. Lokasi tambang batu di Palu juga berdekatan dengan wilayah Kalimantan Timur,” ujarnya.
Saat ini, kata dia, pihaknya terus memperluas jangkauan usaha dan pemasaran dengan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) Pengalihan Kontrak Kerjasama Pengelolaan Tambang Batu serta Kontrak Jual Beli Bahan Baku Material Alam senilai Rp900 miliar di Subang, Jawa Barat.
BEBS melakukan MoU Pengalihan Kontrak Kerjasama Pengelolaan Tambang Batu dengan PT Sumber Sentosa Adikarya (SSA) yang sebelumnya telah melakukan ikatan Perjanjian Kerjasama Operasional Pengelolaan Tambang bebatuan dengan CV Murind Persada. Lokasi tambang batu dan mesin Crusher tersebut berada di Palu, Sulawesi Tengah.
Adapun untuk Kontrak Jual Beli Bahan Baku Material Alam dilakukan dengan PT Muara Badak Pratama. Penandatanganan Jual Beli tersebut meliputi penyediaan batu split di Kalimantan Timur dengan volume sebanyak 3.000.000 m3 (tiga juta meter kubik) atau rata-rata sebanyak 50.000 m3 (lima puluh tiga ribu tiga ratus meter kubik) setiap bulannya plus minus 20% (dua puluh persen) selama kurun 5 tahun ke depan.
Selain mengelola tambang batu di Palu, BEBS memiliki 2 konsesi tambang batu di Katingan. Kalimantan Tengah dan I konsesi tambang batu di Morowali, Sulawesi Tengah melalui entitas anak perusahaan. Sebelumnya BEBS mengaku mencatatkan kenaikan laba bersih per Maret sebesar Rp20.953.536.063, naik 522,77% dari lababersih per Maret 2020 sebesar Rp4.008.172.583. “Dengan ditandatanganinya kontrak jual beli bahan baku material alam ini diharapkan membuat kinerja keuangan kami lebih baik,” ujar Hasan. (RO/A-1)