08 June 2021, 15:17 WIB

Ada Temuan Cadangan Migas di Kalimatan, SKK Migas: Segera Dibor


Insi Nantika Jelita | Ekonomi

Antara
 Antara
Ilustrasi anjungan produksi migas lepas pantai yang dimiliki Pertamina.

PERUSAHAAN energi asal Italia, Eni, menemukan cadangan minyak dan gas bumi (migas) melalui pengeboran sumur appraisal Maha-2 di Wilayah Kerja West Ganal yang berlokasi lepas pantai Kalimantan. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pun meminta untuk segera dilakukan pengeboran.

"Next yang di Kutai Basin (Kalimantan), rencananya pengeboran sumur di Maha-2 dan dilaksanakan pada 2021 ini," ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto seusai peresmian proyek pengembangan migas Lapangan Merakes secara virtual, Selasa (8/6).

Baca juga: Menteri ESDM: Bisnis EBT Kurang Menarik di Mata Investor

Dwi menuturkan bahwa tahapan plan of development (PoD) dari lapangan migas tersebut ditargetkan berjalan pada kuartal II atau kuartal III 2022. "Asumsi on stream (beroperasi) pada 2024 mendatang," imbuhnya.

Adapun proyek Maha-2 dikatakannya melengkapi produksi cadangan migas nasional. dengan proyek Lapangan Merakes di Wilayah Kerja East Sepinggan, Kalimantan Timur. Dalam siaran pers SKK Migas, dijelaskan bahwa kegiatan pengeboran sumur appraisal Maha-2 yang dilakukan ENI West Ganal Ltd, berhasil menemukan 43 meter lapisan pasir bersih gas, dengan karakteristik reservoir baik di tingkat Zaman Pliosen.

Deputi Operasi yang juga menjabat Plt Deputi Perencanaan SKK Migas Julius Wiratno menjelaskan sumur dibor hingga kedalaman 2.970 meter dengan kedalaman di bawah air 1.115 meter. "Uji produksi yang terbatas oleh fasilitas permukaan mencatat gas deliverability yang sangat baik dari reservoir, yang mengalir pada Clean Up Flow 33.9 MMScfd Choke Position: 96/64 inchi,” papar Julius.

Baca juga: Progres Baru 33%, Kilang Balikpapan Ditargetkan Beroperasi 2024

Pengujian dan coring reservoir dinilai berhasil menghimpun data penting yang dibutuhkan untuk mendukung studi persiapan rencana pengembangan Lapangan Maha. Dalam hal ini, dua sumur appraisal lainnya juga direncanakan untuk dibor.

Eni merupakan operator Blok West Ganal melalui afiliasinya, Eni West Ganal Limited, yang memegang 40% participating interest. Sementara itu, Neptune West Ganal B.V. dan Pertamina Hulu West Ganal masing-masing memegang 30%. Eni telah beroperasi di Indonesia sejak 2001 dan memiliki portofolio aset yang besar di sektor migas.(OL-11)

 

 

BERITA TERKAIT